Tuesday, September 24, 2019

Manjakan Wisatawan, Jateng Luncurkan 70 Event Unggulan

Peluncuran Calendar of Event (CoE) Jateng 2019 di Arcadea Hotel Alana, Karanganyar, Senin (29/4/2019).

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memantapkan diri menatap masa depan, setelah resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) Jateng 2019 diArcadea Hotel Alana, Karanganyar, Jateng, Senin (29/4/2019).

Seperti keterangan tertulisnya, Rabu (1/5/2019), Menteri Pariwisata (Menpar)Arief Yahya mengatakan, peluncuran CoE ini menjadi pembuktian betapa seriusnya Jateng mendorong sekror pariwisatanya.

Tercatat dalam CoE ada 70 event unggulan siap tersaji memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Jateng. Event yang ditawarkan pun lengkap, mulai dari event seni budaya, musik, hingga sport tourism.

"Dari jumlah itu, ada 6 event pariwisata Jateng masuk ke dalam 100 CoE Kemenpar tahun 2109. BahkanBorobudur Marathon masuk ke dalam Top 10 Nasioanal Event Kemenpar," ujar Menpar.

Sedangkan Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Art (SIPA), Festival Cheng Ho, Dieng Culture Festival, serta Solo Batik Carnival masuk dalam 100 Wonderful Event.

Sebaran eventnya pun luas. Dari 70 event yang masuk, tersebar di 35 Kabupaten dan Kota di Jateng.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, dengan adanya CoE ini bisa mengangkat potensi pariwisata di Jateng. Apalagihampir semua daerah di Jateng memiliki potensi pariwisata beragam dan tidak kalah menarik dari provinsi lain.

"Baik wisata alam, seni budaya, kuliner, maupun religi yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Jateng, menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara," ujarnya.

Lebih lanjut, Mantan anggota DPRD Jateng tersebut meminta pegiat pariwisata dan pemerintah daerah untuk terus mendorong dan menggali beragam potensi daerah. Setelah itu, dikemasnya menjadi event-event tahunan yang mampu menjadi daya tarik wisatawan.

Mengurangi penganggran

Bukan tanpa alasan Wagub Jateng meminta berbagai pihak untuk menggali potensi daerahnya. Ini sebab kemajuan pariwisata dapat mengurangi angka kemiskinan karena mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat sekitar.

Contohnya, seperti Umbul Ponggok di Klaten yang dikelola oleh BUMDes kini telah menghasilkan pendapatan asli daerah mencapai lebih dari Rp 10 miliar per tahun, katanya.

Wagub menambahkan, peran pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya menggali dan mengembangkan berbagai potensi daerah, termasuk para pemuda dengan berbagai gagasan kreatif dan inovatif.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan berbagai sarana prasarana guna memajukan sektor pariwisata, kepemudaan dan olahraga di Jateng.

No comments:

Post a Comment