Hari Sabtu di Oecusse (baca: Okusi), Timor Leste tidak biasanya ramai. Namun pada hari Sabtu (30/3/2019) sedikit berbeda.
Ada apa? Ternyata di komplek Gereja Numbei, Oecusse, ada kegiatan pameran dagang, seni, dan budaya bertajuk Pesona Indonesia 2019 yang merupakan inisiatif KBRI Dili bekerja sama dengan Otoritas Wilayah Ekonomi Khusus Oecusse, Timor-Leste, serta Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara dimulai pukul 13.00 hingga 21.00 yang dipadati oleh lebih dari 10.000 orang. Acara dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste, Sahat Sitorus, bersama dengan Wakil Presiden Wilayah Ekonomi Khusus Oecusse, Arsenio Bano.
Turut hadir pada acara tersebut adalah Bupati Belu, Willybrodus Lay, dan perwakilan dari Kabupaten Timor-Tengah Utara.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan pameran semacam ini diyakini akan dapat meningkatkan angka perdagangan serta angka saling kunjung warga kedua negara.
Hingga kini tercatat nilai perdagangan kedua negara mencapai 193,3 juta dollar AS di tahun 2018.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, tercatat kunjungan wisatawan dari Timor Leste ke Indonesia di tahun 2018 mencapai 1.762.120 orang, yang menduduki peringkat ketiga setelah China dan Malaysia.
Kegiatan ini adalah sebagai bentuk komitmen untuk memelihara dan meningkatkan hubungan persahabatan, persaudaraan, dan kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Timor-Leste, khususnya bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
Stand pameran pada acara Pesona Indonesia 2019, dimeriahkan oleh pameran produk karya seni dan budaya, baik dari Indonesia maupun Timor-Leste.
Dari Indonesia, belasan stand diisi oleh BUMN dan BUMS Indonesia yang beroperasi di Timor-Leste, antara lain Telkomcel, Bank Mandiri, Bank BRI, Pertamina, Hutama Karya, Wijaya Karya, Waskita Karya, Bintang Indonesia, Sriwijaya Air, peternakan ayam Charoen Phokphan, Indofood, Sylvia, dan kalangan pengusaha.
Dari Oecusse, dipamerkan berbagai macam produk kerajinan, seni, dan kuliner yang merupakan binaan Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian Oecusse.
Kabupaten Belu dan TTU juga memeriahkan stand dengan menghadirkan UKM yang memamerkan tenunan khas NTT, serta pameran dari lembaga-lembaga pendidikan di Atambua dan Kefamenanu.
Tidak hanya stand pameran yang mengundang masyarakat di Oecusse untuk berkumpul di komplek Gereja Numbei.
Puluhan penari dan musisi hadir untuk memeriahkan acara, termasuk tari-tarian dari sanggar tari di Belu dan Kefamenanu, tarian dari mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, dan juga tarian dari kelompok Dharma Wanita Persatuan KBRI Dili.
Masyarakat Oecusse menunjukkan antusiasme yang tinggi di mana sekitar 300 pemuda dan pemudi dari berbagai sekolah, paroki, kesusteran, dan sanggar di Oecusse tampil menunjukkan kebolehan mereka dalam berkesenian, antara lain menampilkan tari-tarian tradisional dan modern, dansa, drama, pembacaan puisi, dan penampilan band musik.
Doorprize diberikan untuk pengunjung yang beruntung dari para sponsor. Puncak acara adalah ketika bintang tamu dari Timor-Leste, Gerson Oliveira berkolaborasi dengan bintang tamu dari Indonesia, Style Voice.
Oecusse, sebagai satu-satunya distrik di Timor-Leste yang berstatus otonom, dipilih sebagai lokasi kegiatan Pesona Indonesia 2019, karena posisinya yang strategis, berbatasan langsung dengan Propinsi NTT.
Melihat keindahan alam Oecusse dan meriahnya event yang telah diselenggarakan, menunjukkan besarnya potensi Oecusse untuk dikembangkan dan menjadi tempat alternatif pariwisata dan investasi bagi masyarakat Indonesia, utamanya yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
No comments:
Post a Comment