Friday, September 13, 2019

Catat! Festival Morotai Digelar 2-8 Agustus 2019

Jembatan pasir putih sepanjang kurang lebih 500 meter menghubungkan Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil di Morotai, Maluku Utara. Keindahan alam dan wisata sejarah, terutama peninggalan Perang Dunia II, menjadi daya tarik utama di kawasan yang terletak di bibir Pasifik ini.

Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba meluncurkan Festival Morotai di Ternate. Festival Morotai akan berlangsung di Daruba, ibu kota Kabupaten Pulau Morotai, 2-8 Agustus 2019.

"Saya menilai, dipilihnya Kota Ternate untuk meluncurkan Festival Morotai ini agar bisa diketahui secara luas oleh masyarakat dan kabupaten/kota lainnya di Malut," kata Gubernur Abdul Gani Kasuba usai meluncurkan Festival Morotai, Sabtu (13/7/2019) malam.

Gubernur meminta ajang ini bisa menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Morotai, sehingga pemkab dan masyarakat Pulau Morotai harus menjaga kamtibmas yang kondusif, agar wisatawan saat menghadiri Festival Morotai pada Agustus nanti tidak cemas.

Pulau Morotai diharapkan menjadi salah satu daerah di Malut yang dapat memberi kontribusi terhadap kunjungan wisatawan di Malut, baik dari dalam maupun luar negeri, karena Pulau Morotai memiliki banyak obyek wisata menarik.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata Hari Suhendro mengatakan pemerintah telah menetapkan Pulau Morotai sebagai salah satu dari 10 tujuan wisata utama di Indonesia yang akan diprioritaskan pengembanganya.

Penetapan Festival Morotai oleh Kementerian Pariwisata sebagai salah satu dari 100 agenda pariwisata nasional yang merupakan bentuk komitmen Kementerian Pariwisata dalam mendukung pengembangan Pulau Morotai sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia.

"Pemerintah Pulau Morotai diharapkan nantinya dapat memberi kontribusi kunjungan wisatawan mancanegara sedikitnya 500 ribu orang per tahun dan untuk mewujudkannya maka butuh dukungan dari semua pihak terkait," katanya.

Salah satu dukungan yang diharapkan dari pihak lain adalah kelancaran akses transportasi dari dan ke Pulau Morotai, khususnya transportasi udara, yang saat ini hanya sekali dalam sehari, padahal seharusnya minimal dua kali sehari.

Ia menambahkan, pengembangan Pulau Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Perikanan diharapkan akan memberi kontribusi pula terhadap pengembangan pariwisata Pulau Morotai, karena nantinya di sana akan banyak industri perikanan dan itu berarti akan banyak orang berkunjung.

Bupati Pulau Morotai Beny Laos ketika dihubungi mengatakan, peluncuran Festival Morotai ini sekaligus dirangkaikan dengan peluncuran maskot Morotai dengan lambang ikan paus atau disebut masyarakat setempat gomo (Gorango Morotai).

Untuk puncak Festival Morotai dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 8 Agustus 2019 dengan berbagai kegiatan seperti Pemilihan Jojaru Ngongare, ajang pencarian bakat Morotai idol, baris kreasi goyang Morotai, fun dive, gita bahari, fishing Morotai (lomba mancing).

Ada pula lomba kuliner tradisional, lomba menggambar dan mewarnai anak-anak, lomba perahu hias tradisional, swimming race (lomba renang), boxing tournament dan football open tournament Bupati Cup yang berlangsung 2-19 Agustus 2019.

Dia menambahkan, untuk pusat Perayaan Festival bertempat di bekas lokasi Sail Morotai dan akan juga dilaksanakan atraksi seni budaya daerah oleh Eko Suprianto dan hiburan rakyat bersama artis ibu kota.

No comments:

Post a Comment