Friday, September 13, 2019

Festival Cap Go Meh Pontianak Daya Tarik Wisata Kota Khatulistiwa

Sejumlah penari multi etnis Kalbar tampil dalam pembukaan Pekan Festival Cap Go Meh 2570/2019 di Pontianak, Kamis (14/2/2019). Festival Cap Go Meh yang digelar pada 14-19 Februari 2019 tersebut dimeriahkan dengan pekan promosi wisata dan kuliner, karnaval budaya, atraksi barongsai, ritual naga buka dan tutup mata serta pembakaran naga.

Festival Cap Go Meh Pontianak yang di dalamnya pekan promosi dan kuliner yang berlangsung 14-19 Februari 2019 menjadi satu di antara daya tarik wisatawan untuk ke kota berjuluk kota khatulistiwa tersebut.

"Kegiatan ini merupakan satu di antara daya tarik bukan hanya bagi warga Kota Pontianak namun juga wisatwan untuk berkunjung ke kota ini. Kita akan memberikan dukungan seluas-luasnya untuk penyelenggaraan kegiatan seperti ini baik berupa budaya kesenian, olahraga maupun sebagainya," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (15/2/2019).

Terhadap pekan promosi yang digelar sepanjang Jalan Diponegoro Pontianak tersebut, Edi menambahkan tentu akan memberikan dampak luas bagi pelaku UMKM yang di dalamnya di sektor kuliner dan lainnya.

"Intinya ini tentu memberikan kontribusi yang positif bagi daerah dan juga bisa menjadi ajang destinasi bagi masyarakat Kota Pontianak dan wisatawan luar," katanya.

Perhelatan satu pekan tersebut dalam rangka memeriahkan tahun baru Imlek serta menjaga adat budaya masyarakat Tionghoa. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan kesenian dan budaya Tionghoa satu di antaranya pertunjukan Barongsai.

Dalam perhelatan tahunan tersebut tersedia 65 stand yang disi dengan kegiatan jual beli kuliner, promosi produk dan aktivitas lainnya. Masyarakat dapat menikmati kuliner dan suasana kemeriahaan Cap Go Meh.

"Peserta di event ini bukan hanya sekadar berjualan namun juga digunakan sebagai ajang promosi supaya makanan atau barang tersebut laris terjual dan dapat dikenal oleh banyak masyarakat," kata salah satu panitia, Prija.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal menyebutkan bahwa Kota Pontianak memiliki kekayaan kuliner. Orang luar sudah mengenal Pontianak memiliki makanan yang lezat.

"Jadi kekayaan kuliner ini memang harus terus dipromosikan dalam berbagai event. Sehingga itu tentu menarik wisatawan luar untuk datang," kata Yuliardi.

No comments:

Post a Comment