Biasanya siti hinggil berada di kawasan keraton atau istana. Berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, siti berarti tanah dan hinggil atau inggil berarti tinggi. Jika digabungkan, arti siti hinggil adalah tanah tinggi.
Jika di keraton, misal Yogyakarta dan Surakarta, siti hinggil merupakan kompleks bangunan yang berada lebih tinggi dari kawasan sekitarnya. Siti hinggil di keraton memiliki makna filosofis, yakni sebagai tempat duduk resmi sultan.
Namun ternyata tidak hanya Keraton Surakarta dan Yogyakarta yang memiliki siti hinggil. Jember pun ternyata juga memiliki siti hinggil, meski tidak ada keraton di sana. Siti Hinggil di Jember adalah sebuah bukit yang ada di obyek wisata Tanjung Papuma.
Letak Bukit Siti Hinggil berada di ujung semenanjung pasir berpasir putih yang menjadi kebanggaan Kabupaten Jember ini. Bukit ini ada di sisi selatan pantai Tanjung Papuma yang menghadap ke timur.
Jika ingin menikmati keindahan Tanjung Papuma dari Siti Hinggil, wisatawan harus membayar Rp 10.000 per orang. Siti Hinggil berada di bawah pengelolaan Perhutani dengan memberdayakan masyarakat sekitar.
Dana yang terkumpul nantinya tidak hanya untuk pemasukan Perhutani dan gaji pengelola. Dana dari pengunjung juga digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan kawasan.
Tak sekadar bukit, di puncak Siti Hinggil telah dibangun semacam menara pandang. Jalan menuju puncak juga sudah nyaman dengan anak tangga dan spot foto di sampingnya. Menara pandang terdiri dari bagian atas dan bawah.
Menara pandang bagian atas ditujukan untuk menikmati panorama dan berfoto. Sementara bagian bawah bisa digunakan untuk duduk dan bersantai. Bagian bawah juga terlindung dari sinar matahari sehingga bisa digunakan untuk berteduh.
Begitu sampai di gardu pandang bagian atas, pemandangan terbuka ke segala arah akan langsung tersaji dengan begitu indah. Letaknya yang ada di ketinggian membuat seluruh Tanjung Papuma terlihat dengan begitu jelas.
No comments:
Post a Comment