Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki banyak destinasi wisata. Tak hanya menyuguhkan keindahan alam, beberapa obyek wisata ternyata memiliki kisah legendanya, salah satunya adalah Danau Rawa Pening.
Memiliki luas sekitar 2.670 hektar, Danau Rawa Pening berada di empat kecamatan Kabupaten Semarang, yakni Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru.
Rawa Pening biasanya dijumpai oleh mereka yang mengadakan perjalanan Solo-Semarang atau sebaliknya melalui jalan utama non-tol ketika sampai Kecamatan Tuntang.
Jika ingin menikmati keindahan Rawa Pening, biasanya pengunjung datang ke beberapa obyek wisata sekitar danau tersebut, salah satunya adalah Bukit Cinta. Obyek wisata ini berada di Kecamatan Banyubiru atau sebelah selatan Rawa Pening.
Destinasi Bukit Cinta dirancang sebagai taman yang berada di samping Rawa Pening. Dari Bukit Cinta, pengunjung bisa berjalan sampai tepi Rawa Pening untuk menikmati keindahannya.
Tersedia jasa keliling Rawa Pening dengan menggunakan perahu motor. Biaya keliling danau dengan perahu motor ini adalah Rp 80.000 untuk maksimal enam orang.
Selain itu, ada pula spot gembok cinta dengan latar belakang hamparan Rawa Pening. Mereka yang berkomitmen untuk menjalin hubungan serius dengan pasangannya bisa memasangkan gembok di spot ini.
Namun, Rawa Pening bukan sekadar obyek wisata semata. Danau ini memiliki kisah legenda yang menarik. Kisah legenda asal-usul Rawa Pening pun kerap muncul dalam buku kumpulan dongeng nusantara.
Kisah legenda asal-usul Rawa Pening juga tersedia di destinasi wisata Bukit Cinta. Salah satunya dilambangkan dengan ornamen ular naga, gunungan wayang, dan seorang anak yang mencabut sebatang lidi.
Selain itu, ada pula tulisan mengenai legenda asal-usul Rawa Pening. Berdasarkan tulisan yang dibaca oleh Kompas.com di Bukit Cinta (1/09/2018), inilah legenda Rawa Pening:
No comments:
Post a Comment