- Bisnis open trip membuka tur wisata untuk periode tertentu kini semakin beragam bentuknya. Bukan hanya di dalam negeri, melainkan juga sampai ke luar negeri.
Kini ada bentuk open trip lain yang tak kalah menarik, agen perjalanan Whatravel Indonesia menyelenggarakan open trip berkeliling dunia.
Tur ini diperuntukkan bagi lima orang peserta dan diselenggarakan pada Februari-April 2020 atau November 2020-Januari 2021.
"Whatravel memang punya open trip reguler ke destinasi destinasi seperti ke Tibet, Nepal, Islandia, East Europe dan masih banyak lagi. Kepikiran kenapa tidak sekalian aja keliling dunia karena belum ada juga yang seperti itu, tercetuslah dan dieksekusi," kata CEO Whatravel, Mochamad Takdis dihubungi KompasTravel, Selasa (14/5/2019).
Pria yang akrab disapa Adis ini menyebutkan ada 35 negara di lima benua yang termasuk dalam tur "Around The World".
Perjalanan wisata akan diawali dari Australia, Selandia Baru, Cile, Peru, Ekuador, Kolombia, Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belanda, Belgia, Perancis, Spanyol, Maroko, Italia, Jerman, Swiss, Austria, Hungaria, Ceko, Polandia, Slowakia, Bulgaria, Turki, Qatar, Oman, Iran, India, Nepal, Myanmar, Thailand, dan kembali ke Tanah Air.
Peserta akan berkunjung ke negara negara tersebut dalam kurun waktu 75 hari.
"Pertimbangan pemilihan negara memungkinkan untuk jalan atau tidak. Intinya lebih kepada kemudahan transportasi seperti ada penerbangan langsung atau tidak dan efisiensi rute, jadi tidak perlu bolak balik," jelas Adis.
Pihak Whatravel juga akan membantu proses pengurusan visa untuk masuk ke negara-negara tersebut sebelum berangkat. Kecuali untuk negara yang tidak memerlukan visa atau menggunakan visa pada kedatangan.
Jika tertarik untuk ikut tur keliling dunia, siapkan uang sebesar Rp 350 juta. Biaya tersebut sudah termasuk biaya tiket penerbangan, akomodasi, visa, dan paspor kecuali biaya makan.
Untuk peserta, Adis mengatakan dibutuhkkan kesehatan yang prima baik fisik maupun mental untuk mengikuti tur ini.
Ia tak menargetkan peserta paket tur dari kalangan pekerja kantoran atau mahasiswa. Ia beralasan, peserta dari kalangan kantoran atau mahasiswa akan sulit saat harus mengambil cuti untuk berwisata selama 75 hari.
"Intinya siapkan mental, uang, dan tenaga," kata Adis.
No comments:
Post a Comment