Friday, August 23, 2019

Samiran, Desa Wisata Baru di Lereng Merapi

Gardu pandang untuk melihat Gunung Merapi di Desa Samiran, Selo, Boyolali.

- Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah bertransformasi menjadi desa wisata. Desa yang terletak di lereng Gunung Merapi itu menawarkan panorama alam pegunungan yang cantik.

Sebagai desa wisata, Samiran terus berbenah. Sejumlah infrastruktur pendukung untuk menunjang kegiatan wisata terus dilengkapi. Warga juga diajak untuk menyambut wisatawan dengan menyediakan rumahnya sebagai homestay.

Desa Samiran sendiri tepat berada di bawah Gunung Merapi. Dari menara pandang di desa tersebut, terlihat jelas puncak gunung yang masih aktif erupsi.

Selain pemandangan alam, warga setempat juga diajak mengelola ladang pertanian jadi lokasi wisata. Kegiatan peternakan, pertanian tetap digarap warga, namun dikelola dengan lebih profesional menunjang desa wisata.

Ketua Damandiri Sejahtera Desa Samiran, Mawardi, menjelaskan bahwa Desa Samiran terus berkembang hingga menjadi kini menjadi desa mandiri. Desa Samiran juga mendapat berbagai bantuan program berkelanjutan dari keluarga besar Soeharto melalui Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri).

Selain bantuan pelatihan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, ada juga bantuan bedah rumah untuk dijadikan homestay, bedah rumah menjadi warung, hingga membuat taman pandang.

"Kami juga dapat batuan pelatihan UMKM, rumah-rumah warga yang belum sejahtera diperbaiki lantainya dan jambannya," kata Mawardi, sesuai rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/3/2019).

Lebih lanjut, kata dia, pertumbuhan wistawan yang datang di Samiran juga naik cukup signifikan. Rata-rata tiap akhir pekan ratusan wisatawan mampir di lokasi itu. Mayoritas dari mereka ingin memandangi Merapi dari dekat.

"Pada akhir pekan, pengunjung lebih 200-an. Kedatangan wisatawan menggerakkan potensi ekonomi masyarakat," tandasnya.

Potret kemajuan Desa Samiran pun membuat keluarga besar Cendana datang. Putra-putri serta cucu mantan Presiden RI itu pernah menyambangi desa di lereng Merapi tersebut. Antara lainSiti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mbak Mamiek), cucu Presiden Soeharto, Eno Sigit dan Ketua Yayasan Damandiri Subiakto Tjakrawerdaya.

Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut saat menyambangi desa tersebut meminta agar Desa Samiran tidak berhenti menjadi desa mandiri. Ia meminta agar sektor energi di desa itu menjadi percontohan untuk daerah lain.

"Kotoran sapi di sini bisa jadi biogas untuk kompor dan listrik, sisa kotoran bisa jadi pupuk. Air kencing sapi juga bisa jadi pestisidanya. Kalau itu bisa dikelola, Samiran bisa menjadi desa mandiri energi," pinta Tutut.

Untuk mendorong daulat energi, Yayasan Damandiri membantu pembangunan instalasi pengolahan limbah ternak menjadi biogas. Pihaknya juga memberikan bantuan pupuk pestisida berteknologi nano.

No comments:

Post a Comment