Memasuki 2019, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman). Jumlah ini terbilang besar, lantaran tahun lalu Kemenpar gagal memenuhi target 17 juta kunjungan wisman.
Berbagai upaya akan dilakukan guna menggenjot jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, Kemenpar menargetkan separuhnya merupakan kalangan milenial.
Secara umum, kalangan ini berusia 15-34 tahun. Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyebut, segmen ini cukup besar jumlahnya. Sehingga, tak muluk-muluk jika pihaknya mematok 50 persen kunjungan turis milenial.
Kalau mau pakai angka, kalau memang 50 persen inbound traveller ke Indonesia adalah millenial, berarti target milenial itu 10 juta tahun ini. Itu segmen milenial, ungkap Arief dalam wawancara khusus KompasTraveldi Kementerian Pariwisata, Jakarta beberapa waktu lalu.
Arief melanjutkan 57 persen traveleryang berlibur ke Asia adalah generasi milenial.
Di sisi lain, Arief mengaku belum tahu detail perincian segmen turis milenial yang ingin disasar. Namun, secara umum, ia memperkirakan bila negara asal turis milenial yang hendak dibidik selaras dengan negara asal turis pada umumnya.
Nah itu detailnya saya belum tahu, tapi kira-kira proporsional, kata Arief.
Ia menerangkan, sampai saat ini turis China masih menjadi sasaran nomor satu pariwisata Indonesia. Turis milenial terbanyak nanti diharapkan akan mengunjungi Indonesia pun bakal berasal dari Cina.
Jumlahnya proporsional dari negara yang kita targetkan. Nomor satu Cina, lalu Singapura, Malaysia, Australia, Eropa. Nomor enam India, tujuh Jepang, delapan Korea, pungkasnya.
No comments:
Post a Comment