Belasan warga terlihat mandi di aliran Sungai Wih Ni Kulus persis di sisi jalan lintas Bireuen-Aceh Tengah, di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis (28/2/2019).
Air mengalir pelan bening di sungai yang menuju Kabupaten Bireuen itu. Di sana, pondok-pondok tertata rapi dan bersih, siap menyambut kedatangan wisatawan.
Di akhir pekan, pengunjung bisa membeludak. Sebagian mereka datang dari Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen. Sebagian bahkan pelajar yang menggelar perkemahan Sabtu dan Minggu (Persami) di lokasi tersebut.
Udara sejuk, semilir angin dan air sungai nan bening menjadi daya tarik wisata itu. Ditambah dengan pengunungan yang mengelilinginya. Pas untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga, atau melepas pekat setelah sepekan beraktivitas.
Di kiri-kanan sungai, bebatuan alam nan besar menambah daya tarik obyek wisata. Di sana, bisa berfoto bersama atau duduk sambil menemani anak mandi di aliran sungai nan dangkal.
Layaknya obyek wisata lainnya di Provinsi Aceh, lokasi itu juga dipasang tidak boleh berbuat asusila atau melanggar aturan syariat Islam. Larangan itu tertulis di sejumlah tempat.
Bagi masyarakat, obyek Wih Ni Kulus ini pas di tengah. Berada di antara Aceh Tengah dan Kabupaten Bireuen. Tidak terlalu jauh juga dari kabupaten lainnya, kata salah seorang pengunjung asal Kabupaten Aceh Utara, Mulyadi.
Pengunjung lainnya, Maisura Nastiti, menyebutkan lokasi itu pas buat membawa keluarga dan anak-anak. Kalau anak bisa diajarkan berenang pelan-pelan, airnya kan dangkal, katanya.
Nah, jika melintas ke kawasan tengah, Provinsi Aceh itu, silakan singgah. Letaknya persis di samping jalan raya. Melepas penat berkendara sekaligus menghirup udara segar pengunungan.
No comments:
Post a Comment