Alam, budaya, dan ketenangan merupakan beberapa faktor yang dicari mayoritas wisatawan saat berkunjung ke Ubud, Bali. Kecuali, mungkin ada tambahan cinta bagi wisatawan yang terinspirasi ke Ubud sehabis menonoton film Eat, Pray, Love yang diperankan Julia Roberts.
Film tersebut menjadi medium yang jitu dalam mempromosikan Ubud sebagai salah satu destinasi andalan di Bali. Beda dengan Bali bagian Selatan yang dikepung gedung tinggi, pusat perbelanjaan, dan wisata 24 jam di Ubud justru menawarkan sebaliknya.
Untuk itu saat menginap umumnya akomodasi yang dekat dengan alam disukai banyak wisatawan saat ke Ubud. Pihak akomodasi juga tahu akan selera pasar, tidak perlu membabat habis hutan atau menghilangkan unsur lingkungan asli Ubud.
Seperti salah satu akomodasi di Ubud ada Plataran Ubud Hotel & Spa yang terbilang unik. Pintu masuk hotel ini adalah restoran yang terletak di Jalan Hanoman, salah satu jalan starategis di Ubud.
Di sebelah restoran ada resepsionis hotel yang mengurus check in tamu. Sampai di sana masih belum terlihat properti tempat menginap. Kejutan baru dimulai saat selesai check in, dan diantar petugas dengan mobil golf.
Tampaklah bangunan hotel dan villa yang diapit oleh sawah. Di tengah sawah tersebut juga ada kolam renang, pusat kebugaran, dan gazebo untuk makan malam romantis.
Tidak lupa juga ada pura suci berusia hampir seabad yang menjadi tempat peribadatan staf dan juga tamu yang ingin mengikuti acara melukat atau pemberkatan dalam agama Hindu Bali.
"Ini luasnya empat hektar, memang dari depan kelihatannya kecil banyak yang tidak sangka ketika masuk ke dalam," kata Event Coordinator Plataran Ubud Hotel & Spa, Merry saat ditemui KompasTravel, Minggu (20/1/2019).
Ada 51 kamar bertipe suite dan satu tempat tinggal pribadi (residence) yang dapat menampung sampai enam tamu. Pemandangan mayoritas kamar tak lain adalah sawah yang terus ditanam sepanjang tahun.
Fasilitas hotel terdiri dari dua restoran, dua kolam renang infinity, pusat kebugaran, spa, dan aktivitas dari hotel yang dapat diikuti secara gratis atau berbayar.
Contohnya adalah sesi jalan dan yoga pagi, kelas membuat anyaman, membuat jamu, dan memahat buah mengenakan pakaian adat Bali. Sedangkan aktivitas berbayar seperti melukat atau pemberkatan, bersepeda, kelas memasak, dan makan malam romantis.
Kebanyakan tamu yang menginap di Plataran Ubud Hotel & Spa adalah wisatawan luar negeri dari Eropa. Namun demikian menurut Merry mulai banyak wisatawan dalam negeri yang menginap dan menjadikan Ubud sebagai dsetinasi pilihan.
"High season biasanya dari Mei sampai Agustus, saat cerah sedang panas-panasnya," kata Merry.
Namun di saat hujan sekalipun seperti KompasTravel menginap terbilang menyenangkan. Terbayang wangi harum ketika hujan turun mengenai sawah dan tanah?
No comments:
Post a Comment