Pemerintah Kota Langsa bekerja sama dengan Direktorat Jenderal, Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup (PDASHL KLHK) menanam 5.000 pohon mangrove di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Aceh, Jumat (8/2/2019).
Kegiatan itu sebagai bentuk pengembangan ekowisata hutan mangrove yang menjadi salah satu obyek wisata paling diminati di Kota Langsa.
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, dalam laman resmi Pemerintah Kota Langsa menyebutkan pemerintahnya fokus mengembangkan ekowisata.
Langsa punya lahan basah cukup luas, dengan 30 jenis bakau, ada juga fauna endemik seperti lumba lumba, burung dan monyet, ini menjadi karunia Allah SWT untuk wisata Langsa, sebutnya.
Dia menegaskan, Pemerintah Kota Langsa berupaya menjalankan konsep konservasi berbasis kesejahteraan melalui pengembangan ekowisata hutan mangrove. Dengan begitu diharapkan diharapkan mangrove lestari, pendapatan masyarakat meningkat, lapangan kerja tercipta, dan kesejahteraan masyarakat semakin baik.
Penanaman kembali hutan bakau sebelumnya juga bekerja sama dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar negeri.
Selain itu, masyarakat desa juga diharapkan bisa membentuk petugas menjaga hutan mangrove, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk memfaatkan non kayu, seperti membuat sirup mangrove, dodol mangrove dan sebagainya.
Ke depan, kita terus minta bantuan Kementerian Lingkungan Hidup untuk membantu misalnya biaya patroli di hutan bakau, penambahan kamera pengawas dan melengkapi sarana dan prasarana. Sehingga kawasan ini menjadi ekowisata yang populer dan mensejahterakan masyarakat sekitarnya, kata Usman.
No comments:
Post a Comment