Sabtu (6/4/2019), saya bersama jurnalis dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur berkesempatan melakukan tour ke Pantai Oa dan Pantai Rako di Kabupaten Flores Timur.
Kami memutuskan menikmati akhir pekan di Pantai Oa dan Rako yang konon kedua pantai ini disebut-sebut cantik seperti gadis manis yang masih perawan.
Dari kota Maumere kami berangkat pukul 07.00. Cuaca pagi itu memang cerah. Motor yang kami tumpangi pun bisa melaju dengan cepat.
Tepat pukul 09.00 kami tiba di Hokeng, sebuah kampung yang letaknya di bawah kaki Gunung Lewotobi, Kecamatan Wulanggitang.
Kami istirahat sejenak di salah satu rumah teman jurnalis yang berasal dari kampung Hokeng. Kami disuguhkan dengan kopi khas Hokeng yang terkenal dengan sebutan "kopi leworok".
Sambil menikmati enaknya kopi leworok, kami mendengar cerita dari salah satu tokoh muda Kampung Hokeng bahwa di Pantai Oa sedang diselenggarakan Festival Bale Nagi. Semangat kami untuk pelisir ke Pantai Oa dan Pantai Rako pun semakin membuncah.
"Kita jalan sudah. Sekalian kita liput Festival Bale Nagi itu," ujar salah seorang teman jurnalis.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pantai Oa dan Rako. Letaknya tidak cukup jauh dari Kampung Hokeng. Kalau dengan kendaaran bermotor, dalam waktu 30 menit kita bisa sampai di 2 pantai ini.
Siang itu di Pantai Oa suasana tampak ramai. Ribuan warga tengah mengikuti meriahnya Festival Bale Nagi. Beraneka tarian, musik, adat dipentaskan dalam festival ini.
Ikut memeriahkan juga, masyarakat setempat berjualan kuliner khas desa, ada pula yang memamerkan kain tenun adat kepada pengunjung yang hadir.
"Bale Nagi artinya pulang kampung. Melalui beragam pentas yang digelar Festival Bale Nagi, kita ingin promosikan potensi wisata di Flores Timur. Ini adalah event perdana sebagai sarana promosi potensi wisata di Flores Timur," ujar Bupati Flotim, Anton Gege Hadjon dalam acara Festival Bale Nagi, Sabtu (6/4/2019).
Ia mengatakan, gagasan awal penyelenggaraan Festival Bale Nagi itu berdasarkan banyak keluhan para wisatawan yang datang selama prosesi "Semana Santa".
Selama ini para wisatawan yang datang mengikuti prosesi Semana Santa selalu mengeluh akan minimnya tempat wisata untuk dinikmati selama berada di Larantuka, Flores Timur.
"Dengan terselenggaranya Festival Bale Nagi dengan berbagai atraksi aneka budaya, diharapkan para wisatawan bisa memiliki nilai lebih saat berkunjung ke Flotim. Artinya, para pengunjung tidak hanya menyaksikan prosesi Semana Santa, tetapi ada paket wisata lain untuk dikunjungi," kata Bupati Anton.
No comments:
Post a Comment