Tuesday, November 19, 2019

Bermalam di Hotel Cinnamon, Bikin Liburan Tanpa Lupa Ibadah...

Pemandangan dari areal rooftop di Hotel Cinnamon Boutique Syariah yang berlokasi di Jalan Setiabudi, Kota Bandung.

Memilih hotel untuk tempat menginap saat musim liburan tidak boleh sembarangan.

Siapa tahu, lantaran iming-iming harga murah hotel yang kita tempati ternyata bakal mengecewakan.

Nah, demi menjawab kekhawatiran wisatawan, --terutama para pelancong yang membawa keluarga dalam hal memilih penginapan yang nyaman, hotel syariah bisa menjadi salah satu alternatif.

Layanan ini salah satunya ditawarkan Cinnamon Boutique Syariah yang berlokasi di Jalan Setiabudi, Kota Bandung.

Dengan mengusung slogan We Are Syariah Hotel, We Are Not Different, We Are Better, makafasilitas, dan aturan yang ada di hotel ini pun mengikuti gaya hidup syariah.

Dari luar, tampilan bangunan Cinnamon Boutique Hotel memang tergolong biasa saja.

Namun, ketika masuk ke dalam lobby hotel, suasana timur tengah kental terasa.

Dimulai dari ornamen-ornamen, furnitur, hiasan dinding, hingga karpet turki yang memberikan kesan mewah.

Lalu, wangi bukhuur atau kayu gaharu pun menambah kesan arab yang kental di lobby hotel ini.

Cinnamon Hotel Boutique Syariah mengutamakan kemewahan interior yang bergaya middle east di mana kamar memiliki desain yang berbeda.

Begitu kata Tisha Angelia, Marcomm Cinnamon Hotel Boutique Syariah kepada Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Nah, jangan kaget apabila saat check in Anda dan pasangan akan ditanya soal status perkawinan.

Memang -mungkin, agak risih buat para traveler yang biasa keluar masuk hotel tanpa ditanya status perkawinan.

10 Hal yang Pantang Dilakukan saat Berada di Pesawat

Awak kabin Garuda Indonesia, melayani penumpang pesawat dalam penerbangan Jakarta-Balikpapan, Jumat (7/12/2018). Garuda Indonesia meluncurkan layanan penerbangan bernuansa klasik bertajuk Garuda Indonesia Vintage Flight Experience dari tanggal 7-17 Desember 2018

Bepergian dengan pesawat memang menjadi pilihan banyak orang. Selain harganya yang kini mulai terjangkau, pesawat juga punya keunggulan dari segi kecepatan dan pelayanan.

Namun demikian di pesawat ada berbagai aturan baik lisan maupun tidak lisan. Peraturan ini wajib dilakukan, demi kepentingan diri sendiri dan penumpang lainnya. Berikut adalah 10 hal yang jangan dilakukan saat berada di pesawat.

Baik di lingkungan bandara maupun di pesawat, jangan pernah bercanda soal bom. Sanksinya cukup berat dan berlaku di semua bandara dan maskapai dunia. Pilihlah topik bercanda lain, selain bom.

Banyak penumpang memilih untuk mendengar musik atau tidur selama peragaan keselamatan. Padahal peragaan keselamatan baiknya ditonton setiap kali menumpang pesawat. Selain peragaan keselamatan, hitung juga jarak kursi terdekat ke pintu atau jendela evakuasi.

Jangan pernah mencoba minum obat baru yang Anda tidak tahu efek sampingnya saat bepergian naik pesawat. Coba dahulu minum obat saat berada di darat. Sebab efek obat tidak dapat diprediksi, dan meski ada penanganan pertama untuk korban sakit di pesawat tidak selengkap di darat.

Sirkulasi udara kabin yang sempit, membuat makanan berbau dapat tercium oleh satu penumpang peawat. Jadi jangan makan makanan berbau di pesawat.

Kesalahan yang banyak dilakukan orang, merebahkan kursi saat waktu makan. Harus diingat, orang lain di belakang Anda mengandalkan meja makan yang terletak di belakang kursi Anda.

Segelas minuman beralkohol mungkin masih bisa ditolelir dan membantu mempercepat tidur. Lebih dari itu malah memberi efek sebaliknya, tubuh akan terus dehidrasi dan bisa menghilangkan kesadaran.

Orang lain juga membawa bagasi kabin, kecuali jika bagasi di atas kepala Anda sudah penuh. Mintalah bantuan kepada kru kabin, dimana harus menaruh bagasi Anda.

Menghalangi penumpang sebelah bisa menggunakan berbagai benda yang ditaruh di kaki. Bijaklah memilih barang yang harus Anda taruh di kolong kursi sehingga tidak menyusahkan orang lain saat ingin keluar.

Bukan rahasia umum jika kursi pesawat semakin kecil. Dengan kata lain ruang privat semakin mengecil. Jadi hargai tempat penumpang lain, misalnya tidak mengangkang terlalu lebar hingga mengganggu penumpang lain, melempar rambut ke sembarang tempat, atau menguasai lengan kursi.

Baik kepada penumpang maupun ke kru kabin, jangan sekalipun bertindak dan berbicara asusila. Sekalipun jika Ada beranggapan asusila bentuk bercanda. Hal tersebut dapat diproses dan dikenakan sanksi.

Pantai Mingar, Surga Kecil di Lembata

Pesona Pantai Mingar, di Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang sangat memanjakan mata

Pemerintah Kabupaten Lembata tengah mengembangkan destinasi-destinasi wisata yang unik dan menarik di daerah itu. Salah satu destinasi wisata yang terus dikembangkan adalah Pantai Mingar.

Pantai ini terletak di desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pantai Mingar terus dikembangkan untuk menjadi ikon wisata pantai di kawasan selatan negeri dongeng itu. Dengan pengembangan yang terus dilakukan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah selatan pulau yang biasa disematkan "negeri dongeng" itu.

Pada bulan Februari 2019 Pemkab Lembata menyelenggarakan sebuah Festival "Guti Nale" di Pantai Mingar ini. Festival ini dibuat untuk mempromosikan wisata Pantai Mingar ke dunia luar.

Pantai yang selalu berubah wujud ini jaraknya sekitar 20 kilometer dari Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.

Sepanjang perjalanan, anda akan dimanjakan dengan padang savana yang luas. Di savana tersebut ada spot wisata yang terkenal dengan nama Bukit Cinta. Tidak jauh juga, ada spot wisata yang terkenal dengan nama Bukit Doa.

Di tengah jalan yang berkelok di antara padang savana ini juga kita bisa menyaksikan laut yang indah dan Pulau Adonara yang cantik. Perjalanan menuju Pantai Mingar memang sungguh memanjakan mata.

Kondisi jalan menuju Pantai Mingar ini memang sangat buruk. Belum ada perhatian serius dari Pemkab Lembata.

Tetapi, tak perlu cemas. Letih dan lelah melewati jalan berlubang nan curam akan terbayar ketika tiba di Pantai Mingar. Keindahan Mingar tak tertandingi pantai mana pun, terutama saat pagi dan sore.

"Uniknya, pantai ini mengalami siklus. Siklus perubahannya biasa terjadi pada April sampai Januari. Selama 10 bulan ini, pantai ini dipenuhi pasir putih sepanjang 5 kilometer. Tetapi, dari Februari hingga Maret, pasir putih hilang. Yang ada hanya sisa batu karang dan sedikit pasir hitam," tutur Alvin Beraf, salah satu tokoh muda desa Pasir Putih kepada Kompas.com pada Februari lalu.

"Pantai ini boleh disebut surga kecil di Lembata. Berada di sini kita pasti nyaman. Udaranya sejuk, pasir putih yang membentang luas membuat pengunjung menarik berkunjung. Sore hari, matahari, kita bisa menikmati senja di balik Pulau Suanggi," ujar Alvin.

Ia mengatakan, Pantai Mingar juga cocok pengunjung bisa berenang, berselancar dan surfing. Karena gelombang lautnya cukup tinggi mencapai 2-3 meter.

Sayangnya, di balik indahnya pesona Pantai Mingar belum tersedia fasilitas penunjang seperti penginapan bagi pengunjung. Warga setempat hanya bisa membangun bale-bale wisata sederhana.

"Harapannya ke depan pemerintah bisa ken tempat ini menata pantai ini dengan baik. Supaya bisa memikat para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara," harap Alvin.

Kepala Desa Pasir Putih, Isodorus Pasing mengatakan Pantai Mingar ramai dikunjungi pada hari Minggu dan hari libur.

"Orang-orang lokal dan bule biasa berkunjung ke Pantai Mingar. Tetapi, jumlahnya sedikit sekali. Padahal pantai ini sangat bagus untuk dikunjungi. Banyak spot-spot wisata di sini," kata Isodorus kepada Kompas.com.

Kamijoro, Taman Bendungan Paling "Instagenic" di Kulon Progo

Taman Bendung Kamijoro ini berada di Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo.


-Taman Bendung Kamijoro bagaikan magnet baru bagi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Taman ini berada di Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo.

Ribuan orang datang ke bendungan ini setiap harinya. Mereka berasal dari beragam kota baik dari pelosok-pelosok Kulon Progo, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta. Tidak sedikit warga yang datang dari Jawa Tengah seperti Magelang, Purworejo, bahkan Surakarta.

Warga datang bukan hanya jadi wisatawan tetapi juga mengadu nasib untuk mendapatkan rezeki dari banyaknya wisatawan. Mereka berkendara dengan motor hingga mobil dan memenuhi kantong-kantong parkir di sekitaran dusun.

"Belum pernah saya lihat tempat (wisata) sampai didatangi orang sebanyak ini. Coba lihat, jembatan itu sampai penuhnya seperti itu," kata Budi Utomo, warga asal perbatasan Yogyakarta dengan Klaten.

Budi sengaja merekam momen keramaian ini untuk dokumentasi.

Taman merupakan bagian dari bendungan Kamijoro yang melintang seolah menahan derasnya aliran Sungai Progo, salah satu sungai terbesar yang membelah Yogyakarta. Bagian bendungan di sisi Timur berupa pintu sistem pengairan atau irigasi untuk sawah-sawah desa yang berada di Bantul dan sekitarnya.

Di atas bendungan terdapat jembatan cantik sepanjang 161 meter dengan lebar 3 meter. Bentuk jembatan serupa Jembatan Ampera di Palembang, lengkap dengan hiasan tali baja. Kanan-kiri jembatan dipasang pengaman dan lampu penerang bagi orang yang menyeberang pada malam hari.

Kabupaten Bantul dan Kulon Progo terhubung oleh jembatan ini, tepatnya antara Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dengan Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo. Tanpa jembatan itu, orang harus memutar sangat jauh.

Taman Bendung Kamijoro berada di sebelah Barat jembatan dan masuk dalam wilayah Kaliwiru. Taman inilah tujuan akhir mereka yang datang ke Kamijoro.

Seorang pelaksana proyek pembangunan bendung Kamijoro mengungkap bahwa luas taman kira-kira sekitar 40.000 meter persegi. Taman memiliki plaza terbuka untuk tempat orang berkumpul, foto-foto, dan bisa untuk melaksanakan aktivitas massal. Pada plaza terdapat undak-undak memanjang yang bisa dipakai sebagai panggung ataulah tempat duduk. Warga suka berdiri dan foto-foto di undakan yang punya latar tulisan "Bendung Kamijoro" dengan tulisan latin maupun Jawa.

Di sisi lain dari taman, terdapat shelter bertudung tenda raksasa yang dipakai warga untuk berteduh. Tak jauh dari tenda terdapat taman bermain bagi anak-anak yang menyukai jungkat jungkit, ayunan, hingga luncuran.

Selain itu, taman juga dikemas menjadi kawasan pohon buah-buahan dengan batang keras. Sedikitnya ada sekitar 300 pohon buah dengan batang keras, mulai dari jambu air hingga jambu kristal, sawo, kelengkeng, rambutan, mangga.

"Ada durian juga. Kalau sudah besar nanti jadi kebun buah-buahan," kata Agung, seorang pelaksana kerja di proyek tersebut.

Monday, November 18, 2019

Akhir Tahun, "Musim Dingin Hadir di Kota Tangerang

Hallstatt di Negara Austria ketika musim dingin.

Siang tadi, Kamis (11/4/2019) cuaca di sekitar Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten terasa begitu panas. Gedung-gedung yang menjulang tinggi, tanah lapang yang telah berlapis semen, dan minimnya pepohonan membuat suasana di sekitar kawasan tersebut kian terik.

Namun taukah Anda, pada akhir tahun ini, tepatnya pada tanggal 19 29 Desember 2019, akan hadir desa bermusim dingin buatan yang dapat dijadikan obyek wisata Anda dan keluarga.

Desa bermusim dingin buatan ini dihadirkan dalamICEFEST 2019yang tahun ini mengangkat temaA Journey To Winter Village. Festival ini akanbuka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB di BSD City dengan biaya tiket masuk Rp 50.000.

ICEFEST akan menyuguhkan konsep Tematik ExpodanFestivalyangfreshdengan menggabungkan kedua unsur tersebut pada musim liburan akhir tahunini.Melalui ICEFEST pengunjung nantinya akan merasakan secara langsungberbagai pengalaman dengan unsur-unsur edukasi, hiburan, kuliner dan juga pengalaman berbelanja yang dikemas dalam nuansa musim dingin," papar Presiden Direktur PT Indonesia International Expo Ryan Adrian,Kamis.

Di kesempatan yang sama, Deputy GMdari IIG Events Edwina Tirta mengatakan, ICEFEST juga akan memberikanpengalaman hiburan dan belanja yang tidakbiasa yang didukung dengan brand-brand favoritternama.

Kami memilikiThe F Thing Mall untukpecinta fashion& beauty,beauty store dari Nature Republic, dan Yogurt Shop dari Yogurtland. Tidak hanya itu, kami juga membuat areaLe Gourmet No.19 untukmakanan & minuman yang disajikan dengan konsep gourmet serta area untuk anak-anak mulai dari playground, fashion anak, toys shop dan juga brand-brand lain yang dapat dipastikan menghadirkan konten serta produk yang menarik bagi seluruh anggota keluarga. Selain itu, kami juga menghadirkanarea untuk pecinta kopidanFood Market bagi pecinta kuliner, paparnya.

Tak hanya itu, pengunjung juga akan disuguhkan konser musik, pertunjukan musikal seperti Konser Dongeng Naura 4 yang diselenggarakan pada tanggal 21 Desember 2019 dalam rangka memperingati hari ibu pada 22 Desember mendatang.

ICEFEST juga akan menyuguhkan Drama MusikalCharitydengan judul The Tale of Happy Village yang semua hasil penjualan tiket tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan beberapa yayasan anak yang membutuhkan.

Untuk menggambarkan suasana di ICEFEST, pengunjung dapat merasakan musim dingin dengan suhu mencapai 10 derajat celcius. Yang tak kalah spesial, pengunjung dapat menikmati indahnya desa dengan suasana siang hari dan pemandangan desa dengan lampu-lampu yang indah di malam hari yang dikenal denganAM/PM Experience, lanjut Edwina.

The Baldysatau keluarga dari Baldi dan Nola B3 didaulat sebagai Brand Family ambassador dalam festival tahun ini.

Tak hanya menghadirkan nuansa pedesaan dengan musim dinginnya, ICEFEST 2019 juga akan mengangkat kisah imajiner tentang tokoh monster kartun bernama Ilo yang kesepian dan membutuhkan anak-anak lain sebagai teman bermain.

Kisah Ilo ini akan hadir setiap minggu di Instagram @Icefestid dengan video berdurasi 1 menit dan setiap bulannya di Youtube dengan durasi 4 menit dimulai akhir bulan April ini.

Kisah ini dihadirkan dengan harapan orangtua mempunyai referensi tayangan baru untuk anak yang sarat dengan nilai-nilai positif, yaitu menghargai dan mencintai keluarga.

Dengan adanya cerita Ilo kami mau lebih banyak bercerita kepada anak-anak untuk bisa lebih bersyukur, bentuk syukur juga bisa dengan kita membantu orang lain. Saya, Nola, Naura, Ney, Bevan akan bantu ILO dapat teman dan keluarga baru, dengan begitu saya berharap orangtua bisa mengajarkan banyak nilai-nilai dengan kehadiran Ilo ini diICEFEST 2019, ujar Baldy.

Dinilai Kumuh, Pedagang di Lokasi Wisata Waduk Lhokseumawe Ditertibkan

Personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Kota Lhokseumawe menertibkan pedagang yang berada di sepanjang jalan lingkar obyek wisata Waduk Lhokseumawe, Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (27/2/2019).

Puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Kota Lhokseumawe menertibkan pedagang yang berada di sepanjang jalan lingkar obyek wisata Waduk Lhokseumawe, Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (27/2/2019).

Penertiban itu juga melibatkan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop), Dinas Perhubungan, dan Camat Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Kepala Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Irsyadi menyebutkan sebanyak 17 warung ditertibkan, termasuk kursi yang dipasang di badan jalan lingkar waduk tersebut.

Kita sudah surati tiga kali para pedagang ini. Kita ingin, agar badan jalan tak dijadikan lokasi meletakkan kursi. Keindahan waduk penting agar wisatawan nyaman, katanya.

Selama ini, menurut Irsyadi, lokasi itu terkesan kumuh karena para pedagang mendirikan tenda dengan kayu. Hal itu berdampak keindahan waduk tertutup dengan tenda-tenda yang dibangun sembarangan.

Dia menegaskan tidak ada larangan untuk berjualan, namun harus mengikuti penataan, sehingga dagangan makanan dan minuman berdampak pada kenyamanan pengunjung.

Kami imbau agar pedagang tertib, tata lokasi berjualan dengan bagus, jaga kebersihan di lokasi. Kalau wisatawan ramai berkunjung kan yang laku juga dagangan mereka. Ini harus kita jaga sama-sama, pungkasnya.

Ratusan Kuda Ramaikan Festival Pasola di Sumba Barat

Seorang peserta bersiap melempar kayu ke arah lawan dalam Festival Pasola, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019). Festival Pasola Wanokaka yang digelar satu tahun sekali itu sebagai bagian dari kegiatan menjaga adat dan tradisi masyarakat Sumba, khususnya Merapu agama asali orang Sumba.

Sebanyak 200 ekor kuda turut maramaikan acara Festival Pasola yang digelar di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019) siang.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat, Charles Herman Weru mengatakan bahwa para peserta yang terlibat dalam acara tersebut adalah mereka yang sudah terbiasa dengan acara pasola tersebut.

"Mereka sudah terbiasa dalam acara Pasola sehingga akan menjadi hal biasa buat mereka," katanya.

Ia menjelaskan bahwa bagi mereka yang memiliki kuda, sudah menjadi kewajiban untuk ikut dalam tradisi yang dilakukan setelah pemanggilan nyale (cacing laut) oleh para Rato.

"Kegiatan pasola ini kan merupakan acara satu tahun sekali di Wanokaka. Karena itu, bagi mereka pemilik kuda, bertarung di arena pasola adalah sebuah kewajiban," ujarnya.

Wanokaka adalah salah satu desa terpencil yang berjarak sekitar 70-an kilometer dari Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat.

Menurut dia, berkat Pasola, desa terpencil itu kini dikenal banyak orang bahkan sampai ke seluruh penjuru dunia lewat para wisatawan mancanegara yang sempat menyaksikan acara Pasola di Wanokaka.

Pelaksaan Pasola sendiri, lanjut Charles, sangat berkaitan dengan hasil panenan yang akan didapat oleh warga di Kecamatan Wanokaka.

Hal tersebut juga diakui oleh Rato atau imam besar dari Kepercayaan Merapu yakni Rato Waigali Mawu Hapu.

Menurut dia jika dalam kegiatan pasola ada yang menjadi korban seperti mengalami kecelakaan saat ditombak maka akan memberikan hasil yang baik bagi hasil pertanian di daerah itu.

"Itu adalah kepercayaan kami. Namun keperayaan itu perlahan-lahan mulai memudar karena perkembangan zaman. Biasanya akan ada tumbal jika ada Pasola, tetapi itu sudah terjadi pada puluhan tahun yang lampau," ujar Rato Waigali Mawu Hapu.

Dia menambahkan, peserta Pasola adalah masyarakat yang memang punya keinginan sendiri untuk turun bertarung di arena Pasola, karena masyarakat Wanokaka tak mau kehilangan budayanya.

5 Lokasi Romantis Nikmati Bandung ala Dilan-Milea

Dilan 1991

Bandung mah sekarang menyenangkan ya, karena ada kamu."

Begitu cuplikan dialog Iqbaal Ramadhan yang berperan sebagai Dilan di film Dilan 1991 yang baru saja diluncurkan pada tanggal 28 Februari 2019.

Tak hanya dialog itu, banyak gombalan Dilan kepada Milea sepanjang alur cerita yang membuat Film Dilan 1990 dan Dilan 1991 kian digandrungi para penonton Indonesia bahkan mancanegara.

Tak hanya soal asmara Dilan dan Milea, film garapan Fajar Bustomi yang terinspirasi dari buku karangan Pidi Baiq ini mengajak penontonnya berkeliling di berbagai lokasi menarik di Kota Bandung. Alhasil lewat film ini, Bandung punya citra baru, romantis.

Maka, tak salah jika pada akhrnya Gubernur Jawa Barat membuka sebuah taman di salah satu sudut Kota Bandung bernama Pojok Dilan. Lokasinya di GOR Saparua, tak jauh dari Kantor Panas Dalam.

Selain mengunjungi Pojok Dilan, Anda dapat menunjungi beberapa lokasi lain untuk menikmati Bandung layaknya Dilan dan Milea. Penasaran? Berikut Kompas.com merangkumnya untuk Anda.

Pada Film Dilan 1991, Dilan sempat mengajak Milea menuju sebuah dataran tinggi untuk melihat gemerlap lampu Kota Bandung. Suasana malam dalam adegan tersebut serasa begitu romantis.

Meski tak dijelaskan secara lugas dimana lokasinya, Bandung memiliki beragam tempat untuk menikmati malam sambil menyaksikan pemandangan indah lampu kota. Yang paling populer adalah Caringin Tilu atau Cartil dan Puncak Bintang.

Sesuai namanya, ada tiga pohon beringin yang tumbuh di kawasan Caringin Tilu yang kabarnya ditanam langsung oleh Presiden Soekarno. Caringin Tilu ini berada di kawasan Bandung Utara, tepatnya di Jalan Terusan Padasuka, Desa Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.

Di sana terdapat banyak restoran dan saung yang dapat dikunjungi untuk menikmati makan malam ditemani pemandangan indah Kota Bandung.

Tak jauh dari Caingin Tilu, ada Puncak Bintang yang juga dapat dikunjungi untuk menikmati pemandangan indah Bandung di waktu malam. Di tempat ini Anda juga akan menemukan banyak spot menarik untuk berfoto bersama teman atau orang terkasih.

Sunday, November 17, 2019

Ribuan Warga Kota Kupang Hadiri Festival Sarung dan Musik NTT

Ribuan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadiri Festival Sarung dan Musik NTT, Sabtu (2/3/2019) pagi


- Lebih dari 1.000 warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadiri Festival Sarung dan Musik NTT, Sabtu (2/3/2019) pagi. Acara itu berlangsung di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT.

Para peserta mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mengenakan baju putih dan kain tenun dari berbagai kabupaten di NTT. Acara itu diisi dengan tarian festival sarung tenun ikat dan fashion show.

Hadir dalam acara itu, sejumlah pejabat di provinsi NTT dan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi.

Pemrakarsa yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mengatakan kegiatan ini tujuannya untuk lebih memperkenalkan warisan budaya NTT.

Menurut Julie, tenun ikat yang ditampilkan dalam acara itu, adalah hasil kreasi perempuan di seluruh pelosok Flobamora, yakni Pulau Flores, Sumba, dan Timor.

Menurut Julie, pihaknya ingin mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya penenun. Juga untuk membangkitkan kebanggaan di kalangan generasi muda dan kaum milenial terhadap kain sarung NTT.

Festival yang digelar di ajang bebas kendaraan (CFD) mulai pukul 06.00 - 10.00 Wita ini akan diikuti sekitar 10.000 peserta.

Yang unik dari acara ini, peserta diwajibkan berbusana kaus putih dan sarung bahan tenun ikat asli NTT. Yang datang tanpa sarung tenuh ikat asli NTT saya tolak, kata Julie.

Selain musik dan tarian, festival ini juga menampilkan makanan-makanan khas yang berbahan dasar kelor. Julie berharap festival itu dapat menjadi ajang tahunan yang dapat menjadi daya tarik pariwisata daerah.

Kita juga akan mendorong penetapan Hari Sarung Nasional. Sarung yang merupakan warisan kekayaan leluhur mesti dilestarikan serta layak disejajarkan dengan batik sebagai busana nasional. Dengan itu, geliat perekonomian para penenun juga akan semakin meningkat, katanya.

Opsi Hotel Baru nan Nyaman di Rasuna Epicentrum, Jakarta

Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum

Jaringan manajemen hotel global, Swiss-Belhotel International meresmikan Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum. Ini merupakan hotel ke- 7 yang dikelola di Jakarta. Hotel ini dibangun di kawasan Rasuna Epicentrum.

Memiliki luas 53 hektar, hotel bintang empat ini memiliki beragam fasilitas yang menunjang kegiatan bisnis, gaya hidup, dan hiburan.

Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum memiliki 323 kamar yang menawarkan pilihan kamar Deluxe, Grand Deluxe, dan Suites yang dilengkapi dengan tempat tidur yang nyaman, shower, meja kerja, LED TV dengan saluran internasional, mini-bar, fasilitas pembuat kopi dan teh, safe deposit box dan Wifi.

Bagi para tamu, tersedia pilihan tempat untuk menikmati pilihan kuliner antara lain Swiss-Caf Restaurant, yang merupakan restoran yang menyediakan areadalam dan luar ruang, serta Lobby Lounge and bar bergaya klasik yang menyediakan pilihan sempurna untuk berkumpul bersama teman dan kerabat sambil menikmati ragam kreasi minuman. Layanan kamar juga tersedia 24 jam.

Hotel ini juga memiliki fasilitas ruang pertemuan yang dapat menampung acara-acraa korporasi maupun konferensi, dengan 18 ruang serba guna yang terletak di 4 lantai berbeda, yang seluruhnya dilengkapi dengan fasilitas audio visual yang modern, sehingga Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum dapat menampung acara-acara mulai dari konferensi serta pertemuan bisinis maupun pesta pribadi dan pernikahan.

Para tamu juga dapat bersantai dan menikmati rangkaian fasilitas termasuk kolam renang, spa dan fitness centre. Sebagai alternative, Rasuna Epicentrum dan Epiwalk Mall juga merupakan tempat yang ideal untuk bersantai dan berbelanja.

Chairman dan President Swiss-Belhotel International, Gavin M. Faull berharap hotel ini akan membuka kesempatan lebih banyak bagi korporasi, wisatawan dan event planners di Jakarta.

Jakarta adalah salah satu kota paling dinamis. Sebagai ibukota negara terpadat ke-4 di dunia dan pusat dari ASEAN, Jakarta merupakan hub untuk perdagangan dan wisata yang masih akan terus tumbuh dan semakin popular dikalangan para pelaku perjalanan dunia, komentar Gavin M. Faull.

Ia menambahkan, sejak kehadirannya di Indonesia lebih dari 25 tahun lalu, Swiss-Belhotel International telah mengelola lebih dari 60 hotel dan resor di seluruh Indonesia.

Swiss-Belhotel International saait ini merupakan salah satu brand hotel yang dikenal luas. Terutama setelah terpilih sebagai 'Indonesias Leading Global Hotel Chain' pada ajang Indonesia Travel and Tourism Awards (ITTA) selama delapan kali, lanjutnya.

Merasakan Sensasi Menginap di Hotel Mewah di Tengah Sawah Ubud

Plataran Ubud Hotel & Spa

Alam, budaya, dan ketenangan merupakan beberapa faktor yang dicari mayoritas wisatawan saat berkunjung ke Ubud, Bali. Kecuali, mungkin ada tambahan cinta bagi wisatawan yang terinspirasi ke Ubud sehabis menonoton film Eat, Pray, Love yang diperankan Julia Roberts.

Film tersebut menjadi medium yang jitu dalam mempromosikan Ubud sebagai salah satu destinasi andalan di Bali. Beda dengan Bali bagian Selatan yang dikepung gedung tinggi, pusat perbelanjaan, dan wisata 24 jam di Ubud justru menawarkan sebaliknya.

Untuk itu saat menginap umumnya akomodasi yang dekat dengan alam disukai banyak wisatawan saat ke Ubud. Pihak akomodasi juga tahu akan selera pasar, tidak perlu membabat habis hutan atau menghilangkan unsur lingkungan asli Ubud.

Seperti salah satu akomodasi di Ubud ada Plataran Ubud Hotel & Spa yang terbilang unik. Pintu masuk hotel ini adalah restoran yang terletak di Jalan Hanoman, salah satu jalan starategis di Ubud.

Di sebelah restoran ada resepsionis hotel yang mengurus check in tamu. Sampai di sana masih belum terlihat properti tempat menginap. Kejutan baru dimulai saat selesai check in, dan diantar petugas dengan mobil golf.


Tampaklah bangunan hotel dan villa yang diapit oleh sawah. Di tengah sawah tersebut juga ada kolam renang, pusat kebugaran, dan gazebo untuk makan malam romantis.

Tidak lupa juga ada pura suci berusia hampir seabad yang menjadi tempat peribadatan staf dan juga tamu yang ingin mengikuti acara melukat atau pemberkatan dalam agama Hindu Bali.
"Ini luasnya empat hektar, memang dari depan kelihatannya kecil banyak yang tidak sangka ketika masuk ke dalam," kata Event Coordinator Plataran Ubud Hotel & Spa, Merry saat ditemui KompasTravel, Minggu (20/1/2019).

Ada 51 kamar bertipe suite dan satu tempat tinggal pribadi (residence) yang dapat menampung sampai enam tamu. Pemandangan mayoritas kamar tak lain adalah sawah yang terus ditanam sepanjang tahun.


Fasilitas hotel terdiri dari dua restoran, dua kolam renang infinity, pusat kebugaran, spa, dan aktivitas dari hotel yang dapat diikuti secara gratis atau berbayar.

Contohnya adalah sesi jalan dan yoga pagi, kelas membuat anyaman, membuat jamu, dan memahat buah mengenakan pakaian adat Bali. Sedangkan aktivitas berbayar seperti melukat atau pemberkatan, bersepeda, kelas memasak, dan makan malam romantis.

Kebanyakan tamu yang menginap di Plataran Ubud Hotel & Spa adalah wisatawan luar negeri dari Eropa. Namun demikian menurut Merry mulai banyak wisatawan dalam negeri yang menginap dan menjadikan Ubud sebagai dsetinasi pilihan.

"High season biasanya dari Mei sampai Agustus, saat cerah sedang panas-panasnya," kata Merry.

Namun di saat hujan sekalipun seperti KompasTravel menginap terbilang menyenangkan. Terbayang wangi harum ketika hujan turun mengenai sawah dan tanah?

Pariwisata Berkembang Pesat, Arief Yahya Dinobatkan Jadi Menteri Berprestasi

Pemberian Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja 2014-2019 dilakukan untuk mendorong dan meningkatkan keselarasan antara kementerian dan lembaga dalam mewujudkan ketercapaian tujuan pembangunan nasional.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dinobatkan sebagai salah satu menteri berprestasi tinggi dalam Kabinet Kerja 2014-2019 di ajang Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja.

Lembaga Kajian Nusantara (LKN) bersama Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) memberikan penghargaan tersebut kepada Arief atas prestasinya dalam mengembangkan pariwisata nasional dalam empat tahun terakhir.

Ketua LKN Samsul Hadi mengatakan, pertimbangan dipilihnya Arief Yahya sebagai menteri berprestasi tinggi dipengaruhi oleh beberapa indikator. Pertama, devisa sektor pariwisata yang terus naik dari tahun ke tahun.

Kedua, sektor pariwisata yang berkembang semakin besar menciptakan banyak kesempatan kerja yang menggerakan ekonomi lokal.

Selain itu, hingga September 2018 pencapaian prestasi Destinasi Pariwisata Prioritas telah melampui target.

Prestasi lainnya adalah daya saing pariwisata Indonesia terus membaik selama 4 tahun terakhir dan tentu saja memberikan kontribusi positif pada penerimaan devisa negara yang mendorong kualitas investasi menjadi lebih baik, kata Samsul.

Menpar menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen, sedangkan kawasan Asean hanya tumbuh 7 persen, dan di dunia hanya 6 persen.

Sementara itu, indeks daya saing pariwisata indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan, yakni naik 8 poin.

Jika pada 2015 berada di peringkat 50 dunia, pada 2017 melonjak menjadi peringkat 42. Sedangkan, di 2019 Indonesia menargetkan dapat naik ke rangking 30 dunia.

Terkait devisa, sumbangan dari sektor pariwisata terus meingkat setiap tahunnya. Pada 2015 tercatat pariwisata menyumbang 12,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Kemudian, tahun 2016 naik menjadi 13,6 miliar dollar AS dan tahun 2017 menjadi 15 miliar dollar AS.

Pada 2018, perolehan devisa pariwisata diproyeksikan sebesar 17,6 miliar dollar AS. Dengan perhitungan capaian 16,2 juta wisman dikalikan aspa (avarage spending per-arrival) atau rata-rata pengeluaran per kunjungan sebesar 1.100 dollar AS per wisatawan manacanegara.

Perolehan devisa pariwisata tahun ini akan menempatkan posisi pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar, mengalahkan atau sejajar dengan devisa crude palm oil (CPO) sebesar 16 miliar dollar AS berada di urutan teratas, terang Arief.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja 2014-2019 Darma Tyanto Saptodewo menjelaskan, pemberian penghargaan tersebut dilakukan untuk mendorong dan meningkatkan keselarasan antara kementerian dan lembaga dalam mewujudkan ketercapaian tujuan pembangunan nasional.

IAMPI menginginkan agar dana masyarakat digunakan untuk kegiatan yang mempunyai manfaat besar bagi masyarakat dan dikelola secara efisien dan efektif, kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IAMPI.

Sebagai informasi, pada penghargaan yang digelar di Suhana Hall, The Energy Building Jakarta, Rabu (24/4/2019) itu, terdapat 4 menteri lain yang memperoleh penghargaan serupa.

Mereka adalah Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Menteri Keuangan Sri Mulayani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Saturday, November 16, 2019

Legenda Raja Terakhir Majapahit di Pantai Ngobaran, Gunungkidul

Pantai Ngobaran, Gunungkidul, Yogyakarta.

Pantai Ngobaran saat ini merupakan salah satu obyek wisatainstagramable di Yogyakarta. Hal itu karena nuansa Pulau Bali yang begitu kental di sana dengan adanya pura dan arca.

Pada akhir pekan, pantai ini hampir selalu dikunjungi banyak wisatawan. Kebanyakan di antara mereka ingin berfoto dengan latar belakang arsitektur khas Pulau Dewata itu.

Tidak hanya wisatawan biasa, Pantai Ngobaran pun merupakan spot favorit para fotografer untuk hunting foto. Dengan komposisi yang pas, hasil jepretan di pantai ini akan begitu unik dan indah.

Namun Pantai Ngobaran ternyata tidak hanya menyimpan keindahan dan keunikan semata. Ada legenda yang menjadi latar belakang penamaan Ngobaran pada pantai ini. Konon legenda Pantai Ngobaran ini berhubungan dengan Raja Terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V.

Dahulu kisah legenda Prabu Brawijaya V dituliskan di sebuah papan yang ada di Pantai Ngobaran. Namun saat Kompas.com berkunjung kembali Hari Sabtu (02/02/2019) silam, papan legenda itu sudah tidak ada.

Akan tetapi legenda tentang Pantai Ngobaran masih bisa didapatkan dari masyarakat sekitar yang sudah lama tinggal di sana.

Dikisahkan Prabu Brawijaya V adakah keturunan terakhir Raja Majapahit (1464-1478 masehi) yang melarikan diri dari istana bersama kedua istrinya bernama Bondan Surati (istri pertama) dan Dewi Lowati (istri kedua).

Konon kepergian Sang Prabu adalah untuk menghindari konflik dengan putranya sendiri yang merupakan raja pertama Demak, Raden Patah. Prabu Brawijaya V dan dua istrinya mengembara di daerah pedalaman dan pesisir.

Setibanya di pantai yang saat ini bernama Ngobaran, mereka menemui jalan buntu. Laut selatan yang ombaknya ganas membuat mereka tidak tahu lagi harus ke mana. Akhirnya Sang Prabu pun memutuskan untuk melakukan bakar diri.

Sebelum masuk ke dalam kobaran api yang sudah disiapkan, terlebih dahulu Prabu Brawijaya V menanyakan sesuatu kepada kedua istrinya.

Wahai para istriku. Siapa di antara kalian yang paling besar cintanya padaku, tanya Sang Prabu.

Dewi Lowati pun menjawab jika cintanya kepada Sang Prabu adalah sebesar gunung. Sementara itu, Bondan Surati memberikan jawaban yang berbeda.

Cinta saya kepada Tuan Prabu Brawijaya V sama seperti kuku hitam. Setiap selesai dipotong pasti akan tumbuh kembali, Jawab Bondan Surati kepada suaminya. Jawaban itu bermakna, jika cinta itu hilang, maka akan tumbuh lagi.

Setelah mengetahui jawaban kedua istrinya, Sang Prabu kemudian menarik tangan Dewi Lowati kemudian masuk ke dalam kobaran api itu. Keduanya pun meninggal dalam kobaran api.

Prabu Brawijaya V memilih Dewi Lowati karena menganggap cinta istri keduanya itu lebih kecil dibandingkan istri pertamanya. Peristiwa bakar dirir inilah yang menjadi asal penamaan Ngobaran dari kata kobaran.

Itulah legenda penamaan Ngobaran di pantai ini. Meski demikian, kebenaran kisah legenda ini masih diragukan karena diyakini Prabu Brawijaya V mokswa (meninggal dengan jasad yang turut menghilang) di Gunung Lawu.

Jaringan Jambuluwuk Hotel Bakal Hadirkan Hotel Butik di Jakarta

Suasana ruang tamu villa Jambuluwuk Convention Hall & Resorts Puncak, Jawa Barat.

- Jaringan hotel Jambuluwuk Hotel & Resorts berencana menghadirkan properti baru berkonsep hotel butik di pusat Kota Jakarta pada pertengahan tahun 2019. Hadirnya hotel butik menandakan Jambuluwuk Hotel & Resorts mulai memasuki pasar baru.

"Next project Jambuluwuk mudah-mudahan pertengahan tahun ini mudah-mudahan selesai, lebih ke butik hotel plus digabung dengan guest house. Konsepnya lebih ke modern Betawi," kata Corporate Marketing Communications Manager Jambuluwuk Hotel & Resorts, Martha W. Thomas saat ditemui beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hotel butik dari Jambuluwuk Hotel & Resorts nantinya berlokasi di Jalan Riau. Martha mengatakan hadirnya jaringan transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) menjadi salah satu alasan hadirnya hotel butik oleh Jambuluwuk Hotel & Resorts.

"Kalau LRT jadi, itu yang jadi patokan kenapa kami buka di sana. Orang kan berbisnis kan pilih yang dekat LRT," lanjutnya.

Ia melanjutkan, pilihan hotel butik juga didasari karena lokasi. Martha menyebut lokasi Jakarta tak memungkinkan untuk membuat resort atau hotel bintang 4.

"Kami merasa lebih ke homey sih kalau butik itu kan nyaman, berasa tinggal di rumah. Jadi kami buat orang-orang senyaman mungkin tinggal, ada kolam renangnya. Kan gak semua butik hotel punya kolam renang, kami punya. Ada fasilitas nge-gym," jelasnya.

Martha menyebut hotel butik di Jakarta tersebut merupakan pilot project dari Jambuluwuk Hotel & Resorts. Jambuluwuk menargetkan pengunjung dari segmen bisnis.

"Target marketnya lebih ke bisnis hotel ya jatuhnya. Karena memang posisinya di tengah kota, kalau untuk leisure kayanya jarang. Mungkin bisa jadi patokannya backpacker. Harga kami bersaing juga dengan hotel-hotel melati," tambah Martha.

Rencananya hotel butik dari Jambuluwuk Hotel & Resorts berdiri di atas lahan seluas kurang lebih satu hektar. Fasilitas hotel butik selain kamar, akan ada restoran dan dua meeting room.

Jambuluwuk Hotels and Resorts adalah jaringan hotel merek nasional yang sudah hadir di beberapa daerah. Jambuluwuk Hotels and Resorts saat ini mengoperasikan lima properti di Indonesia Jambuluwuk Convention Hall and Resort Batu - Malang, Jawa Timur, Jambuluwuk Convention Hall and Resort Puncak - Bogor, Jawa Barat.

Ada pula Jambuluwuk Oceano Resort - Gili Trawangan, Jambuluwuk Malioboro Hotel - Yogyakarta dan Jambuluwuk Oceano Seminyak Hotel - Bali dengan rencana untuk menyambut properti lainnya di Jakarta, Bandung, Garut, Mandalika, Labuan Bajo dan Danau Toba.

Cap Go Meh, 12 Replika Naga Siap Dipamerkan di Singkawang

Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018).

Sebanyak 12 replika Naga Bulan buatan Santo Yosep Singkawang Group siap dipamerkan ke masyarakat luas dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang tahun 2019.

"Saat ini pembuatan 12 replika Naga Bulan sudah rampung atau mencapai 100 persen," kata Ketua pembuatan 12 reflika Naga Bulan, Bong Sin Fo, di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (28/1/2019).

Dia mengatakan, pihaknya sudah memindahkan satu persatu naga dari gudang penyimpanan ke tenda yang akan dijadikan stand Naga Bulan tepatnya di Jalan Alianyang (samping Singkawang Grand Mall).

Setelah semuanya di pindah, barulah akan disusun agar kelihatan bagus dan rapi. Sesuai jadwal, ke-12 replika Naga Bulan ini akan mulai dipamerkan pada H-3 atau H-4 perayaan Imlek.

"Mudah-mudahan pada saat itu, semuanya sudah rapi disusun," ujarnya.

Ditampilkannya sebanyak 12 replika Naga Bulan pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh di tahun ini, hanya semata-mata bertujuan untuk memeriahkan Kota Singkawang dan mendukung Pemkot yang ingin menjadikan Singkawang sebagai salah satu destinasi wisata, khususnya melalui wisata budaya.

"Kita tahu bahwa setiap perayaan Cap Go Meh, tatung-tatung begitu mendominasi, namun dengan ditampilkannya replika naga dalam jumlah yang banyak (12 ekor) tentu akan menjadi daya tarik tersendiri dan juga menjadikan festival CGM lebih bervariasi lagi," ujarnya.

Disinggung mengenai target Rekor Muri, Bong Sin Fo mengatakan, jika Rekor Muri sebagai pembuat naga terbanyak sudah ada di tangan pihak Santo Yosep Singkawang Group pada tahun 2018.

"Tahun kemarin kita sudah menampilkan sebanyak 9 replika naga, dan tahun ini bertambah menjadi 12 naga," ungkapnya.

Sesuai kesepakatan, lanjut Bong Sin Fo, nanti pada pawai lampion yang akan digelar pada 17 Februari 2019 salah satu replika naga ini akan dimainkan di panggung kehormatan berdampingan dengan Killin dan Barongsai.

"Artinya, untuk pembukaan satu naga, setelah itu saat 12 replika naga ini melewati panggung kehormatan juga akan dimainkan, namun tidak seatraktif seperti satu naga yang ditunjuk untuk beratraksi," jelasnya.

Secara terpisah, Koordinator Seksi Hubungan Masyarakat Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Budiman mengatakan, persiapan perayaan Imlek dan Cap Go Meh sudah mendekati 100 persen. "Sampai saat ini kita belum menemukan suatu hambatan yang berarti," katanya.

Dia memastikan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang tahun ini tak kalah meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Bahkan tahun ini dirasakan adanya eskalasi atau kuantitas dengan penampilan replika naga yang mana pada tahun 2018 kita ada 9 replika naga. Itu sudah memberikan kontribusi daya tarik yang cukup signifikan," ujarnya.
Apalagi di tahun ini berkembang menjadi 12 naga. Budiman berharap kehadiran reflika sebanyak ini bisa menjadi daya tarik yang cukup mendapatkan perhatian masyarakat luas.

Kembali ke Masa Lalu Korea di Bukchon Hanok Village

Bukchon Hanok Village di Korea Selatan.

Kota-kota di Negara Korea Selatan sekarang ini memang penuh dengan bangunan megah yang futuristik. Namun, ada satu tempat di Korea Selatan yang seolah terpisah dari segala modernisasi Negeri Ginseng ini.

Tempat itu adalah Desa Bukchon Hanok. Sama seperti namanya, terdapat ratusan rumah tradisional Korea di desa ini. Rumah tradisional itu bernama hanok yang merupakan peninggalan Dinasti Joseon.

Kini rumah tradisional di Desa Bukchon Hanock berfungsi sebagai pusat kebudayaan, wisma tamu, restoran, dan tempat minum teh. Wisatawan yang berkunjung berkesempatan untuk belajar dan merasakan sendiri budaya tradisional Korea.

Selain bangunan, struktur desa ini juga unik. Arsitektur tradisional desa penuh dengan lorong-lorong yang memesona. Berjalan di sana seolah kembali ke zaman Dinasti Joseon.

Secara harafiah, Bukchon berarti desa utara. Nama ini disematkan kepada distrik ini karena lokasinya yang berada di sebelah utara dua ikon Seoul, Sungai Cheonggye dan Distrik Jongno.

Menurut kepercayaan Konfusianisme dan pungsu, lokasi desa ini sangat strategis, yakni di kaki selatan gunung yang menghubungkan Pergunungan Baegak dan Eungbongsan. Desa ini juga dikelilingi hutan rindang dengan panorama yang indah.

Akar budaya dan tradisi desa ini adalah sekitar 600 tahun yang lalu pada era Dinasti Joeson (1392-1897). Dahulu, desa ini hanya dihuni oleh para bangsawan bersama keluarga mereka. Hal ini karena desa ini dekat dengan dua istana kota.

Para bangsawan tinggal di rumah hanok dengan arsitektur yang unik. Rumah tradisional ini lengkap dengan elemen-elemen khas seperti atap panjang dan melengkung, serta lantai ondol untuk menjaga rumah tetap hangat di musim dingin.

Kejayaan desa ini sempat berakhir pada akhir masa Dinasti Joseon. Alasan sosial ekonomi dan juga derasnya arus urbanisasi membuat tanah yang luas terbagi menjadi bangunan-bangunan kecil. Sejumlah hanok pun sempat dirobohkan.

Perubahan kondisi sosial membuat masyarakat biasa mulai menempati desa ini. Hanok bahkan dikaitkan dengan keluarga miskin karena mereka tidak mampu membeli rumah yang lebih modern.

Jelajah Makam Raja di Kotagede Yogyakarta

Plang arah menuju Kompleks Makam Raja Mataram, Kotagede

Yogyakarta memang memiliki pesona dari sisi historis. Zaman dahulu, berdiri kerajaan-kerajaan besar di wilayah yang pernah menjadi Ibu Kota Repulbik Indonesia pada 1946 ini.

Adalah Mataram, dua kerajaan yang pernah berjaya di Tanah Yogyakarta. Satu adalah Mataram Kuno yang berdiri sekitar abad ke-8 dan kedua adalah Mataram Islam yang berdiri abad ke-17.

Peninggalan kedua kerajaan itulah yang membuat Yogyakarta semakin eksotis hingga kini. Tak hanya sebagai obyek penelitian sejarah, peninggalan-peninggalan itu juga berfungsi sebagai destinasi wisata, termasuk wisata religi.

Jika peninggalan Mataram Kuno kebanyakan berupa candi, peninggalan Mataram Islam salah satunya adalah makam. Ada dua kompleks makam raja-raja Mataram Islam, yakni di Imogiri dan Kotagede.

Dari kedua makam tersebut, makam raja di Kotagede-lah yang usianya lebih tua. Letak Makam Kotagede berada di lokasi awal Kerajaan Mataram Islam berdiri. Saat ini, Kotagede merupakan sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta.

Letak Makam Kotagede berada di samping Masjid Gedhe Mataram yang dulunya merupakan kompleks dari keraton atau Istana Mataram Islam di Kotagede. Lokasi makam dan masjid tidak berubah sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Hingga saat ini Masjid Gedhe Mataram masih berfungsi sebagaimana masjid lainnya. Setiap waktu salat, terlebih salat Jumat, masjid ini selalu dipadati oleh jamaah.

Sementara makam raja di Kotagede juga menjadi destinasi wisata religi selain Masjid Gedhe Mataram hingga kini. Kompleks makam tidak sebesar Imogiri, tetapi banyak orang yang berziarah di sini.

Makam Kotagede adalah tempat dikebumikannya raja pertama Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati. Raja kedua, yakni Mas Jolang atau Panembahan Hanyakrawati.


Di sini pula dikebumikan ayah Panembahan Senopati, yakni Ki Ageng Pemanangan. Sementara itu Raja Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya juga turut dimakamkan di Makam Raja Kotagede ini.

Selain itu, jika Raja-raja Yogyakarta dimakamkan di Makam Raja Imogiri, tidak dengan Sri Sultang Hamengkubuwono II (HB II). Ia dimakamkan di Makam Raja Kotagede.

Friday, November 15, 2019

5 Obyek Wisata "Tersembunyi" di Bekasi

Masyarakat menyaksikan parade aparatur pemerintahan Kota Bekasi, Minggu (10/3/2019).

Siapa yang tak kenal Bekasi? Kota yang disebut juga Kota Patriot ini terkenal sebagai daerah metropolis bercuaca relatif panas karena kurang tersedianya lahan terbuka hijau.

Sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota, Bekasi kerap dilalui pengguna kendaraan bermotor untuk pulang-pergi ke tempat kerja. Sejumlah bus juga sering terlihat berlalu-lalang sebagai moda transportasi pilihan warga setempat.

Di balik itu, Bekasi tetap memiliki obyek wisata yang barangkali luput oleh para calon wisatawan. Berikut ini obyek wisata tersembunyi yang ada di wilayah Bekasi:

Situ Cibeureum merupakan danau alami yang terletak wilayah administratif Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.

Di sini, pengunjung bisa melakukan banyak hal seperti bersepeda, memancing, atau sekadar berjalan-jalan menikmati keindahan danau cekung seluas 2 hektar tersebut.

Di bagian tengah danau, terdapat gundukan tanah yang ditumbuhi sebuah pohon sehingga terlihat menyerupai pulau kecil di antara hamparan air tawar.

Pengunjung disuguhkan beberapa saung bermaterial bambu untuk menyantap hidangan yang dijual di sekitar danau. Toilet umum, kios souvenir, dan lahan parkir juga disediakan untuk pengunjung yang ingin berlama-lama di sini.

Curug ini berada di perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, tepatnya di Jalan Pangkalan 5, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Jika ingin mengunjungi curug ini, disarankan menggunakan kendaraan roda dua kalau ingin cepat sampai. Lantaran, lalu-lintas menuju curug bisa dibilang cukup padat.

Biaya masuk mobil berkisar Rp 10.000, motor Rp 5.000, dan sepeda Rp 2.000. Sementara per orang dikenai biaya Rp 5.000.

Air terjun di sini cukup deras, tetapi relatif dangkal sehingga pengunjung bisa bermain air di sana. Namun, tetap utamakan keselamatan.

Melihat Wujud Asli Rumah Limas seperti di Uang Rp 10.000

Rumah Limas yang terletak di pekarangan belakang Museum Balaputera Dewa, Palembang, Sumatera Selatan.

Gambaran Rumah Limas akan Anda temui di uang pecahan Rp
10.000 terbitan lama. Namun tahukah Anda, wujud asli Rumah Limas itu berada di halaman belakang Museum Balaputera Dewa, Palembang, Sumatera Selatan?

Museum Balaputera Dewa terletak di daerah Sukaramai, Jalan Sriwijaya I Kilometer 5,5 nomor 288, Alang Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Hanya dengan membayar Rp 2.000 per orang, Anda sudah dapat berwisata sejarah ditemani seorang pemandu wisata (guide) yang mengerti betul seluk beluk koleksi museum, termasuk Rumah Limas.

Anda harus melalui ruang-ruang pameran koleksi museum untuk menuju Rumah Limas. Sesampainya di halaman belakang, Anda akan menemui wujud asli Rumah Limas yang masih dipertahankan keasliannya.

Jika Anda berdiri di dekat pintu keluar ruang pameran koleksi museum, Anda akan menemukan sudut pandang Rumah Limas yang persis dengan yang tergambar di uang pecahan Rp 10.000.

Lokasi ini kerap kali digunakan sebagai spot foto yang menarik bagi para pengunjung.

Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Sesuai namanya, rumah adat ini berbentuk limas.

Rumah Limas terdiri dari bangunan yang bertingkat-tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya yang kerap disebut masyarakat sekitar sebagai bengkilas.

Rumah Limas berbentuk rumah panggung. Rumah panggung dipilih karena pada zaman dahulu masyarakat mendirikan rumah ini di atas rawa-rawa, sehingga rumah panggung dapat menghindarkan penghuninya dari air rawa dan binatang-binatang rawa.

Untuk memasuki Rumah Limas Anda harus melepas alas kaki Anda untuk menjaga
kebersihan Rumah Limas.

Ketika masuk, Rumah Limas akan terlihat sangat luas. Bahan material dalam membuat dinding, lantai, serta pintu menggunakan kayu tembesu. Sementara untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air.

Yang menarik, ketika Anda memasuki rumah, Anda akan dapat langsung melihat sebuah piano tua berbahan kayu yang masih dapat dimainkan. Kemudian di sekelilingnya berbagai perabotan berusia tampak terpajang dengan rapi.

Memasuki rumah ini Anda juga akan dapat membayangkan aktivitas penghuni rumah di masa lampau.

Di sudut ruangan terdapat mesin tenun manual yang biasa digunakan penghuni rumah menenun kain tenun khas Sumatera Selatan. Kemudian Anda juga dapat melihat secara langsung dapur dengan berbagai perkakas kunonya.

Berkeliling Rumah Limas di Museum Balaputera Dewa memang sangat menarik. Namun Anda tak dapat sembarangan menyentuh barang-barang yang ada di dalamnya. Jadi lebih baik bertanyalah kepada Guide untuk memastikan barang mana yang boleh dan tidak boleh disentuh.

Mengunjungi Embung Tertinggi di Gunungkidul

Embung Batara Sriten, Pilangrejo, Nglipar, di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Embung Batara Sriten di Padukuhan Sriten, Desa Pilangrejo, Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, terus dikembangkan menjadi 'pesaing' wisata pantai di kawasan selatan.

Dengan pengembangan yang terus dilakukan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah utara kabupaten terluas di DIY itu.

Mengunjungi Embung Batara Sriten, pengunjung dari arah Yogyakarta menuju ke arah Kantor Kecamatan Nglipar. Sebelum sampai ke kantor ada pertigaan ke kiri ambil ke arah Desa Pilangrejo.

Sampai di Kantor desa, ambil arah kiri naik ke atas. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul baru saja selesai membangun jalan menuju embung yang diresmikan tahun 2015 lalu.

Namun demikian dengan tanjakan yang cukup curam, disarankan tidak menggunakan motor matic. Sebab, jika tidak menguasai medan berbahaya karena turunannya tajam. Selain itu, meski jalan yang baru saja selesai ini terbuat dari cor, tetapi belum ada pengaman di kanan dan kirinya.

Dengan membayar tiket retribusi sebesar Rp 5.000 per orang. Mengunjungi Embung batara sriten terbayar lunas dengan pemandangan yang ada. Terletak pada ketinggian sekitar 859 mdpl suasana sejuk bisa pengunjung rasakan.

Pemandangan alam dari atas Embung Batara Sriten ini cukup indah, bisa melihat Rawa Jombor dan Waduk Gajahmungkur, Jawa Tengah, saat berada di sisi utara. Di sisi selatan bisa melihat hamparan hijau wilayah Gunungkidul.

Selain itu posisinya yang berada di atas bukit menambah suasana romantis. Sebab, saat menikmati embung saat siang hari muncul kabut.

"Embung Batara Sriten sebenarnya untuk pengairan kebun buah, namun dikembangkan pula untuk pariwisata," kata Kepala Desa Pilangrejo, Sunaryo ditemui usai peresmian di Kantor Balai Desa Pilangrejo, Selasa (5/3/2019).

Saat di puncak tak perlu takut jika tidak membawa bekal, karena di sana masyarakat sudah menjual berbagai makanan dan minuman.

Selain itu, ada minuman khas desa setempat yakni Dawet Garut khas Desa Pilangrejo. "Untuk akhir pekan sudah banyak pengunjung setelah dilakukan perbaikan jalan kemarin," ucapnya.

Menurut Sunaryo, selama ini meski promosi telah gencar dilakukan oleh pemerintah desa dan kabuaten atas potensi yang dimiliki Embung Batara Sriten, namun pengunjung memang belum begitu banyak. Atas pembangunan jalan ini diharapkan pengunjung jauh lebih meningkat dibandingkan dengan sebelumnya.

Menggeliatnya pariwisata ini diyakini akan berdampak pada sektor perekonomian masyarakat yang juga lebih meningkat.

"Selain memudahkan akses wisata, juga untuk masyarakat di atas ada tiga pedukuhan yakni Sriten, dan Ngangkruk meningkat pesat, harga jual. Karena di sana di Sriten ada 106 KK, dan Ngangkruk ada 98 KK," ucapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Edy Praptono menambahkan, pembangunan jalan ke puncak Pegunungan Baturagung Utara, Embung Batara Sriten menjadi telaga buatan tertinggi di Gunungkidul.

Thursday, November 14, 2019

Ingin Surfing di Lokasi Terindah? Yuk ke Pulau Banyak di Aceh Singkil

Salah satu kapal angkutan umum yang digunakan masyarakat dari Kota Singkil menuju Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.


Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Aceh Singkil, menjadwalkan Festival Pulau Banyak Internasional, pada Juli 2019. Sebelumnya, festival yang sama pernah digelar pada tahun 2016 dan 2018.

Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Aceh Singkil, Faisal, lewat pesan singkat, Jumat (22/2/2019) menyebutkan, festival itu diisi dengan rangkaian kegiatan mulai surfing, festival budaya, kuliner, perlombaan fotografi, mancing dan pergelaran musik etnik khas Aceh Singkil.

Surfing kami targetkan diikuti oleh peselancar dari berbagai dunia, semisal Australia, Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya, katanya.

Dia menyebutkan, festival itu diharapkan mendongkrak keindahan Pulau Banyak di mata wisatawan mancanegara. Ini upaya mempromosikan destinasi wisata Kepulauan Banyak agar lebih dikenal dunia, katanya.

Sejauh ini, Pulau Banyak menjadi destinasi paling diminati di Aceh Singkil.

Untuk menuju pulau tersebut masyarakat harus menyeberang dengan menggunakan perahu dari Kota Singkil. Fanorama alam nan indah serta gugusan pulau-pulau menjanjikan kenyamanan bagi wisatawan.

Untuk surfing, Pulau Banyak salah satu lokasi terindah yang berada di Provinsi Aceh. Semoga peminatnya lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya, pungkasnya.

Mudik lewat Weleri, Jangan Lupa Cicipi Empuknya Sate Bumbon

Sate Bumbon Pak Darmaji, Kendal, Jawa Tengah.

- Berbeda dari sate jenis lainnya, sate bumbon memiliki tekstur daging yang sangat empuk dan bumbu yang khas.

Tak seperti bumbu kacang di daerah lainnya yang cenderung kental, sambal sate bumbon tak banyak menggunakan campuran kacang tumbuk sehingga teksturnya lebih encer.

Seorang petugas Jasa Marga di Rest Area Kilimeter 791 A di ruas jalan tol Batang-Semarang, Fitri Handayani mengatakan, sate bumbon merupakan makanan khas Weleri hingga Kendal.

"Kalau mudik di sekitar Weleri, Kendal harus coba sate ini. Dagingnya empuk dan rasanya berbeda dengan sate di daerah lain," ujar Fitri saat ditemui Tim Merapah Trans Jawa 4.

Salah satu warung Sate Bumbon yang cukup terkenal di Weleri adalah Warung Sate Sapi Bumbon Pak Darmaji yang terletak di Krajan, Penyangkringan, Weleri, Kendal, Jawa Tengah.

Warung ini buka dari pukul 07.30 hingga 17.00 WIB.

"Selain sate bumbon, ada juga makanan khas Kendal lainnya seperti emping belinjo, rambak kulit sapi, dan rambak kulit kerbau," lanjut Fitri.

Makanan-makanan khas Kendal ini dapat Anda temui di berbagai pusat oleh-oleh khas Kendal atau di rest area ruas jalan tol sekitar Kendal.

Antusiasme Anak Tonton Sirkus di Kelapa Gading

Para pemain sirkus dalam pertunjukan Cirque de Soul on Ice di Mall Kelapa Gading, Jakarta.

- Ada yang menarik di Mal Kelapa Gading (MKG), tepatnya di area parkir MKG 1 sejak Kamis (30/5/2019) hingga Minggu (7/7/2019).

Mal di bilangan Jakarta Utara itu menggelar atraksi sirkus bertajuk 'Cirque de Soul on Ice', sirkus di atas es yang memadukan keahlian ice skating dan akrobatik dengan laser show dan aransemen musik.

Pantauan KompasTravel, Jumat (14/6/2019), acara sirkus 'Cirque de Soul on Ice' didominasi oleh anak-anak. Saat atraksi berjalan, gemuruh teriakan anak kerap kali terdengar.

Bahkan, beberapa anak maju mendekati panggung untuk melihat atraksi pesirkus dari dekat. Tak jarang, mereka berteriak seraya melambaikan tangan ke arah pesirkus.

Apalagi saat momen ketika pesirkus berkostum beruang berinteraksi dengan para penonton. Banyak anak berhamburan turun ke panggung untuk menyentuh beruang secara langsung.

Adapun saat sesi foto di penghujung acara, anak-anak juga terlihat asyik berfoto ria sambil menuju pintu keluar.

Ainun, seorang anak dari Yayasan Annur yang ikut menonton sirkus mengaku senang bisa menonton atraksi yang jarang ada di Jakarta ini.


Dia takjub dengan salah satu atraksi pesirkus yang menurutnya sangat memukau dan tak bisa dipercaya.

"Tadi ada yang naik ke atas pakai tali terus kakinya diiket, dia muter. Itu keren banget, aku hampir gak percaya," ujarnya kepada KompasTravel.

Ainun mengaku sudah menonton sirkus dua kali di tempat yang sama. Sebelumnya, sirkus dengan tema berbeda juga digelar di Mal Kelapa Gading pada 24 Agustus 2018.

Erna, salah satu guru dari Yayasan Assholihin yang juga turut menonton sirkus mengatakan, anak-anak sangat antusias ingin menonton sirkus yang jarang dijumpai secara langsung.

Selain itu, lanjut Erna, anak-anak juga senang mendapat hiburan baru karena biasanya mereka hanya bermain game di ponsel pintar masing-masing.

"Anak-anak senang banget karena mereka biasanya hanya bermain game, tapi ini ada atraksi sirkus jadi senang. Ini sudah ke dua kalinya anak-anak nonton sirkus," ujar Erna.

Pertujukan sirkus 'Cirque de Soul on Ice' menampilkan lebih dari 50 pesirkus profesional asal Rusia, Ukraina, Chile, Kazakhstan, dan Australia dengan mayoritas pesirkus Rusia.

4 Tips Berkunjung ke Wisata Instagramable Bukit Hope Karanganyar

Spot foto romantis di Bukit Hope Karanganyar.

Kabupaten Karanganyar memiliki banyak tempat wisata yang instagramable. Salah satu obyek wisata semacam itu adalah Bukit Hope yang berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Bukit Hope berada di lereng barat Pegunungan Lawu Selatan yang kini mulai dikembangkan untuk wisata. Berada di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), obyek wisata ini menawarkan pemandangan yang spektakuler.

Jika ingin berkunjung ke Bukit Hope Karanganyar, simak 4 tips berikut:

Saat cuaca cerah, pemandangan dari Bukit Hope begitu indah. Pemandangan paling indah ialah Pegunungan Lawu Selatan di sisi timur obyek wisata ini yang tampak begitu memesona.

Saat cuaca cerah, maka keindahan pemandangan ke arah timur tidak diragukan lagi. Pegunungan Lawu Selatan tampak begitu gagah dengan lekuk lerengnya yang menakjubkan.

Selain itu, pemandangan ke arah lain juga terbuka sehingga keindahannya bisa disaksikan dari Bukit Hope. Tentu keindahan tersebut hanya tersaji saat cuaca cerah. Saat mendung, pemandangan akan tertutup.

Pagi hari merupakan waktu terbaik untuk menyaksikan keindahan pemandangan di Bukit Hope. Momen terbaik adalah ketika matahari pagi perlahan mengintip dari puncak-puncak bukit di Pegunungan Lawu Selatan.

Cuaca juga biasanya masih cukup cerah di pagi hari sehingga keindahan pemandangan ke segala arah kemungkinan besar akan terlihat. Biasanya semakin siang cuaca akan berkabut.

Selain itu, keindahan sunset juga terlihat dari Bukit Hope karena turut menampilkan pemandangan terbuka ke sisi barat. Namun jika langsung pulang, hendaknya bersiap untuk melewati jalan pegunungan yang gelap di waktu malam.

Menelusuri Jalan Istiklal, Jalan Kemenangan nan Ramai di Istanbul

Cicek Paseji, bangunna dari abad 19 di Jalan Istiklal, Istanbul, Turki.

Saat berkunjung ke Istanbul, Turki ada tiga tempat wajib yang didatangi turis. Masjid Sultan Ahmed (Masjid Biru), Museum Hagia Sophia, dan satu lagi bukan gedung, melainkan sepanjang jalan bernama Jalan Istiklal.

"Istiklal artinya kemenangan. Ini adalah jalanan terkenal di Istanbul ada banyak pertokoan di sini. Ini juga jadi daerah paling ramai saat akhir pekan," kata pemandu wisata Serhat di acara Zaloramadhan Discoveries bersama Zalora Indonesia dan Klook Travel Indonesia, Sabtu (16/3/2019).

Jalan Istiklal begitu menarik ditelusuri, ada banyak pertokoan, restoran, dan bar di daerah ini. Namun tak seperti pusat hiburan pada umumnya yang memiliki bangunan modern. Di Jalan Istiklal semua bangunan adalah bangunan kuno yang dibangun pada era Utsmaniyah (Ottoman) akhir pada abad 19 sampai awal 20.

Jika diperhatikan secara seksama, gaya arsitektur bangunan di Jalan Istiklal gado-gado. Dari gaya gotik, barok, neo klasik, sampai art nouveau. Satu yang pasti gaya bangunannya berkiblat pada Eropa klasik yang mengagumkan.

Sampai sekarang, bangunan bangunan ini masih terawat dengan sangat baik dan tdak diubah bentuk aslinya oleh para pemilik toko serta restoran.

Coba saja intip bangunan Cicek Pasaji yang dalam bahasa Turki berarti Gedung Bunga. Bangunan dari abad ke 19 ini berisi deretan restoran yang menjual makanan khas Turki.

Detail bangunan neo klasik yang luar biasa indah, dengan pencahayaan yang masuk dari tengah gedung. Membuat siapa pun terkesima ketika memasuki Cicek Pasaji yang tampak tidak mencolok dari luar.

Jalan Istiklal terbentang dari Taksim Square sampai Menara Galata. Selain belanja, wisatawan juga dapat mengunjungi lokasi wisata seperti Menara Galata, menara bekas kantor pengawas pemadam kebakaran yang kini berfungsi sebagai menara pandang.

Bersantap di Jalan Istiklal juga menarik, ada banyak restoran yang menjual makanan dan minuman tradisional khas Turki.

Bagi yang minum alkohol, tersedia raki, minuman tradisional khas Turki yang mengandung alkohol 40 persen. Saking tinggi tingkat alkoholnya, minuman ini dijuluki susu singa (Lion's Mik).

Mencari kafe makanan manis yang menjual berbagai kue dan camilan khas Turki juga sangat mudah di sini. Misalnya di Hafiz Mustafa yang sudah ada sejak 1864.

Jika ingin mencoba hal unik, di Jalal Istiklal juga dilalui tram nostalgia Istanbul, dengan kereta warna merah mencolok. Sampai saat ini tram tersebut masih dimanfaatkan oleh warga lokal untuk beraktivitas.

Di malam hari, Jalal Istiklal juga terkenal sebagai pusat kehidupan malam. Ada banyak bar, club, dan pub di gang-gang Jalan Istiklal.

Bagi Anda yang tidak suka keramaian, hindari Jalanan Istiklal saat akhir pekan, karena sangat padat warga lokal dan wisatawan asing.

Sejarah Hotel Kapsul, Berawal dari Jepang, Kini Ada di Indonesia

ILUSTRASI - hotel kapsul

Hotel kapsul saat ini dikenal sebagai akomodasi murah andalan wisatawan backpacker. Uniknya jika ditilik dari latar belakang hotel kapsul, sebenarnya tidak ditujukan untuk wisatawan backpacker.

Dilansir dari Archdaily, hotel kapsul pertama kali hadir pada 1972 di Tokyo dengan nama Nagakin Capsule Tower, terdiri dari 14 lantai dan 140 kamar kapsul. Perancang hotel ini adalah arsitek legendaris Jepang, Kisho Kurokawa. Ia merancang hotel kapsul karena melihat peluang yang ada dari budaya kerja di Jepang.

Orang Jepang terkenal memiliki dedikasi serta tuntutan kerja yang tinggi. Sehingga membuat para pekerja sering lembur. Terkadang sehabis bekerja, mereka juga menghabiskan waktu untuk minum bersama di Izakaya (semacam bar minum dengan sajian camilan).

Ketika sisa hari semakin singkat dan harus masuk kerja kembali keesokan pagi, para pekerja ini kesulitan untuk kembali ke rumah. Selain jadwal kereta yang terbatas pilihan transportasi lain seperti taksi di Jepang sangat mahal.

Alhasil, jadilah hotel kapsul pilihan untuk beristirahat beberapa jam dan membersihkan diri agar kembali siap bekerja keesokan hari.

Pada awal kemunculan Nagakin Capsule Tower tidak sesempit saat ini. Barulah pada 1979 kapsul hotel seperti ukuran saat ini diluncurkan di Osaka.

Pada perkembangannya hotel kapsul di Jepang ternyata digemari oleh wisatawan backpacker, khususnya wisatawan mancanegara. Untuk itu operator hotel kapsul di Jepang mulai menempelkan instruksi dan peraturan bertuliskan Bahasa Inggris.

Dari Jepang, konsep hotel kapsul juga diadaptasi oleh negara lain di Asia sampai Eropa. Tak melulu kapsul-kapsul ini memiliki bentuk yang sama. Banyak operator hotel berkreasi dengan bentuk hotel kapsul sendiri.

Seperti di Kyoto ada hotel kapsul dengan desain warna monokrom, di Kuala Lumpur ada hotel kapsul bergaya industrial, atau di Rio de Janeiro hotel kapsul bergaya seni jalanan.

Di Indonesia sendiri hotel kapsul pertama kali hadir pada 2017. Kini hotel kapsul di Indonesia kian dikenal dan dijadikan andalan untuk akomodasi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Wednesday, November 13, 2019

Pasar Bolu dan Transaksi Jual Beli Kerbau di Toraja

Pasar Bolu, Rantepao

Bagi warga Toraja, kerbau bukanlah sembarang hewan. Selain menjadi simbol status kesejahteraan, kerbau juga diamini sebagai hewan tunggangan arwah menuju Nirwana. Kerbau selalu menjadi persembahan untuk berbagai upacara adat, termasuk rambu solo yang merupakan upacara pemakaman.

Tak heran, di Toraja, kerbau memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Satu tempat untuk menemukan transaksi jual beli hewan ini adalah Pasar Bolu yang terletak di Rantepao, Sulawesi Selatan.

Tidak setiap hari pasar kerbau digelar. Pasar ini digelar enam hari sekali. Puluhan, bahkan ratusan penjual dan pembeli tumpah ruah di sebuah lapangan luas. Kerbau yang dijual punya beragam ukuran, warna, ukuran tanduk, hingga warna mata.

Kerbau paling mahal yang dijual di sini adalah kerbau belang, disebut Tedong Bonga, tutur Pak Yatim, pemandu wisata OPPO Discovery Trip saat berkunjung ke Pasar Bolu beberapa waktu lalu.

Dari kejauhan, tampak seekor kerbau berukuran besar yang dideskripsikan Pak Yatim sebagai Tedong Bonga. Hampir seluruh tubuhnya berwarna merah muda, hanya ada satu bagian di belakang tanduknya yang berwarna hitam.

Berapa harga kerbau ini pak? tanya saya kepada penjual.

Tiga ratus (juta), jawabnya.

Satu hal yang pasti dalam transaksi jual beli di Pasar Bolu adalah sistem pembayaran. Pembeli tidak menggunakan kartu debit, atau kredit, atau sejenisnya. Jika ingin membeli kerbau, Anda harus membawa uang tunai. Pembayaran berlaku bagi kerbau dengan harga puluhan juta sampai Rp 1 miliar sekalipun.

Itulah kenapa orang Toraja tidak terlihat kaya. Padahal dia punya kerbau banyak, Pak Yatim menjelaskan.

Selain kerbau, Pasar Bolu juga menjadi tempat jual beli babi. Jika orang Toraja tidak mampu untuk membeli kerbau, hewan persembahan bisa diganti dengan babi. Harga babi pun tidak semahal hewan tandingannya tersebut.

Babi kecil harganya mungkin sekitar Rp 3 juta. Babi besar sekitar Rp 6-8 juta, tutur Pak Yatim.

Berburu Tajil di Bazar Ramadhan Summarecon Emerald Karawang

Aneka makanan dan minuman tersaji di meja-meja di Bazar Ramadhan Summarecon Emerald Karawang (Sekar), Sabtu (18/5/3019) sore.

- Aneka makanan dan minuman tersaji di meja-meja di Bazar Ramadhan Summarecon Emerald Karawang (Sekar). Menu itu cocok untuk Tajil berbuka puasa.

Ada Teh Tarik Abu Alif, Coklat Bonggol Pisang, Madu Hutan, Krupuk Sangrai Abah, Rengginang Comot, dan menu lainnya. Makanan dan minuman itu dibuat oleh sekitar 20 Usaha Mikro Kecil dan Menengah asal Karawang.

"Kami produksi sendiri," ujar Sekretaris Info UKM Karawang (Inuka) Sri Utami kepada KompasTravel di sela Bazar Ramadhan Sekar, Sabtu (18/5/2019) sore.

Makanan-makanan itu, kata Sri, dibuat di Karawang oleh para anggota Inuka. Tak hanya makanan khas Karawang, makanan kekinian hingga makanan khas dari wilayah lain juga dihadirkan. Tentunya dengan sentuhan khas dari para pembuatnya.

"Bisa juga menjadi obat rindu bagi warga luar Karawang dengan makanan dari daerah asalnya. Kalau makanan khas Karawang sudah tentu ada," katanya.

Selain produk-produk yang dibazarkan, tambahnya, ada beberapa olahan khas Karawang yang diproduksi para anggota Inuka, mulai dari Opak Cilamaya, pindang bandeng, otak-otak bandeng, udang crispy, srimping, hingga aneka minuman.

Bazar ramadhan itu digelar dari 18 Mei hingga 25 Mei 2019. Pada hari pertama, bazar digelar di area luar Marketing Galery Sekar. Namun pada 19-25 Mei, bazar digelar di area dalam Marketing Gallery. Bazar ini buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Executive Director PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur mengungkapkan, Sekar mempersilakan para UMKM yang tergabung dalam komunitas Inuka memasarkan hasil produk mereka kepada para pengunjung. Hal itu sebagai apresiasi Sekar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Karawang, khususnya UMKM.

"Ini bentuk apresiasi kami, dan 100 persen keuntungan dari hasil penjualan untuk para UMKM," katanya.

6 Cara Menikmati Yogyakarta ala Boyband Korea "Seventeen"

Para member Seventeen

Boyband Seventeen asal Korea mendatangi Kota Yogyakarta baru-baru ini. Mereka datang guna melakukan syuting untuk acara variety show bernama Battle Trip.

Berikut beberapa tempat yang dikunjungi oleh Boyband Seventeen yang mungkin bisa kamu jadikan ide liburan di Yogyakarta nanti:

1. Pedestrian Malioboro

Dalam acara Battle Trip, para member menikmati asyiknya berjalan-jalan di kawasan Jalan Malioboro. Mereka nampak senang, berjalan-jalan sembari melihat berbagai batik yang banyak dijual di sepanjang kawasan Malioboro.

Malioboro terkenal sebagai kawasan yang cukup ramai digunakan sebagai lokasi belanja baik oleh-oleh maupun kuliner. Dari lokasi ini kita bisa menikmati Jogja dengan beragam kekhasannya, mulai dari souvenir-souvenir yang unik, jajanan kuliner yang khas, serta ragam transportasi tradisional seperti becak dan andong.

2. Menjajal Nikmatnya Kopi Arang

Para anggota Seventeen juga terlihat terheran-hera saat mereka mencicip Kopi Joss di salah satu angkringan yang ada di Jalan Malioboro.

Meski awalnya terlihat ragu untuk meminumnya, namun pada akhirnya para member seventeen ini mengakui bahwa Kopi Joss yang mereka cicipi memiliki rasa yang enak.

Kopi Joss sendiri merupakan kopi yang cara penyajiannya diberi arang panas. Kopi ini dipercaya bisa digunakan untuk mengobati beragam masalah pencernaan.

Selain di Jalan Malioboro, Kopi Jos Jogja juga bisa ditemukan di beberapa tempat seperti di dekat Tugu Jogja.

3. Berfoto-foto di Candi Borobudur

Secara administratif Candi Borobudur terletak di Jalan Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Magelang.

Para member seventeen, Jeonghan, S. Coups, dan Wonwooterlihat bahagia saat berfoto-foto di Candi Borobudur. Mereka tak melewatkan serunya mengunjungi Candi Kebanggan Indonesia yang juga masuk keajaiban dunia ini.

4. Serunya Sand Boarding di Gumuk Pasir Parangkusumo

Gumuk Pasir Parangkusumo menjadi lokasi yang tak dilewatkan member Seventeen untuk dikunjungi.

Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan lokasi dimana kita bisa menemukan banyak pasir yang menumpuk dalam jumlah besar.

Tuesday, November 12, 2019

Siap-Siap, Bakal Ada Event Yoga Terbesar Sedunia di Ubud Bali

Pelaksanaan Bali Spirit Festival 2018

Salah satu event yoga terbesar di dunia, yakni Bali Spirit Festival akan kembali digelar 24-31 Maret 2019. Menjadi yang terbesar karena event ini melibatkan ribuan peserta dari 5 benua dan ratusan instruktur.

Berlokasi di Yayasan Bali Purnati Center, Ubud, Bali, event ini pun dipastikan bakalan seru. Ini lantaran ada 15 lokasi di kawasan tersebut yang akan dijadikan tempat menggelar aneka yoga secara bersamaan.

Diantaranya adalah Bale Up, Bale Down, Chill Zone, Great Lawn, Sky Pavillion, Healing Pavillion, Healing Huts, Community Pavillion, Amphitheater, Main Pavillion, Coco Love Stage, Coco Love Grove, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya untuk Yoga, Ketua Tim Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata (Kemepar) Esthy Reko Astuty mengatakan, Bali Spirit Festival juga ramah untuk keluarga. Ini karena, ada arena bermain untuk anak, sehingga peserta yang datang pun bisa membawa keluarganya.

:

Salah satu kelebihan Bali Spirit Festival adalah ramah untuk keluarga. Banyak ruang bagi keluarga. Mereka bisa berkumpul bersama mengikuti rangkaian kegiatan Bali Spirit Festival 2019, tutur Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar seperti dalam keterangan tertulisnya.

Perlu diketahui, kegiatan yoga dalam Bali Spirit Festival pun sangat beragam. Ada kegiatan penyembuhan, kemudian transformasi ilmu.

Selain itu, event ini juga mengajak peserta menyelaraskan kembali kehidupan melalui yoga, gerakan, tarian dan musik. Seluruh peserta diajak menyempurnakan keseimbangan batin.

Seperti aktivitas yoga pada umumnya, Bali Spirit memberikan pula seluruh peserta ketenangan. Membuat seluruh peserta bisa mencapai keseimbangan dalam hidup. Mereka akan berkumpul tanpa melihat latar belakangnya. Semua menjadi satu dalam Bali Spirit, papar Esthy.

Hal itu dibuktikan dengan instruktur yang dilibatkan. Hampir semua instruktur yoga papan atas dunia dilibatkan. Selain menjadi instruktur, mereka dilibatkan pula dalam lokakarya, ceramah kebijaksanaan dan seminar.

Nama-nama instruktur yoga mancanegara yang dilibatkan adalah muka-muka lama. Seperti Tymi Howard, Jeffrey Armstrong, Ronan Tang, Danny Paradise, Gwyn Williams, dan masih banyak lagi. Selain itu, dihadirkan juga instruktur baru seperti Chester Tan, Anshu Singh, Brian Siddharta, Deva Dwabha, dan lainnya.

:

Hal unik dan seru lain dari pelaksanaan Bali Spirit adalah peserta diajak untuk mengesampingkan gangguan digital untuk sementara waktu. Mereka kemudian diajak menjalin pertemanan baru, mendapatkan ide-ide baru. Untuk itu, Yayasan Purnati menyiapkan ruang untuk berbagi.

Perlu diketahui, pelaksanaan Bali Spirit Festival 2019 adalah yang ke-12. Sejak tahun 2007, event ini pun menjelma menjadi kegiatan pariwisata tahunan di Ubud, Bali.

Harian South China Morning Post menyebut Bali Spirit menjadi salah satu dari lima festival Yoga terbesar di dunia. Alasannya karena event ini menjadi tempat berkumpulnya ribuan peyoga mancanegara dan nusantara.

Namun, festival yang berlangsung selama tujuh hari itu tidak selalu diisi dengan yoga. Bali Spirit menggelar nyanyian dari musisi mancanegara, tarian tradisional dan etnik, serta kuliner.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, value yang dimiliki Bali Spirit Festival luar biasa. Ini karena event Bali Spirit menjadi daya tarik buat wisatawan mancanegara sehingga mampu mendatangkan ribuan peserta dari berbagai negara.

Banyak alasan yang membuat Bali Spirit menjadi pilihan. Pertama adalah atraksinya sendiri, yaitu yoga yang melibatkan instruktur mancanegara.Kedua tentu Bali. Siapa yang tidak ingin ke Bali, kata dia.

:

Mata dari itu, buat pecinta yoga, kata Menpar, saat ini adalah momen yang pas. Mereka bisa mengikuti yoga untuk mendapat ketenangan, sekaligus menikmati indahnya Pulau Dewata Bali.

Pulau Dewata memiliki segalanya. Selalu menjadi daya tarik buat wisatawan. Bukan saja nusantara, tetapi juga mancanegara, paparnya.

Diminati Wisatawan, Tenun Ikat Bukukan Nilai Transaksi Tertinggi di Festival Sandalwood

Expo Tenun Ikat di Festival Sandalwood 2019 yang diselenggarakan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/7/2019)

Festival Sandalwood 2019 berhasil menarik minat wisatawan dengan beragam keunikan yang dimiliki. Festival yang diselenggarakan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menawarkan Parade Kuda Sandel dan Expo Tenun Ikat Sumba sebagai daya tarik utama.

Wisatawan sangat tertarik dengan konten-konten yang ditampilkan Festival Sandalwood, seperti expo tenun yang menampilkan seluruh motif di Sumba Timur," terang Kepala Dinas Pariwisata Sumba Timur Umbu Maramba Meha diWaingapu.

Menurut dia, kain tenun diminati karena memiliki motif eksotis serta proses pembuatannya masih tradisional. Corak tenun yang ditampilkan dalam expo di antaranya Kambera, Kanantang, Kaliuda, Rindi dan Umalulu.

Motif Kambera memiliki 18 corak dan Rindi 11 motif. Sementara itu, Umalulu memiliki 8 corak dan 3 motif yang masing-masing dimiliki Kaliuda juga Kanatang.

:Ribuan Tenun Sumba di Tangan Kolektor Asing

Karena sangat diminati wisatawan, tak heran pada festival yang ditutup, Jumat (12/7/2019) lalu itu, berhasil mencatatkan nilai transaksi sekitar Rp250 juta hingga Rp300 juta dari 2 hari penyelenggaraan Expo.

Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/7/2019) dijelaskan, transaksi tertinggi diraih oleh kain tenun Kanantang yang dijual Rp 50 juta per lembar. Kain tenun berusia 50 tahun ini memiliki warna dasar biru dengan ukuran sekitar 1,5 x 3,5 meter.

Harga tenun ikat Sumba sendiri sangat beragam. Umumnya perlembar kain dibanderol mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 5 juta. Namun, ada juga yang dijual dengan harga Rp 300.000.

Tidak hanya tenun, secara keseluruhan Festival Sandalwood 2019 mampu berkontribusi optimal terhadap perekonomian masyarakat dan para pelaku bisnis di Sumba Timur.

Menurut Staf Khusus Menteri Parariwisata (Menpar) Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, semua sektor di Sumba Timur menikmati dampak positif dari festival yang masuk dalam Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata ( Kemenpar).

"Artinya, mereka mendapatkan manfaat secara ekonomi melalui agenda tersebut. Pergerakannya tentu akan terus berlanjut. Event tersebut mampu mengangkat Sumba Timur dan Pulau Sumba, ungkap Don Kordono, Minggu (14/7/2019).

Selain tenun, menurut Ketua Tim Pelaksana Calendar of Events (CoE) Kemenpar Esthy Reko Astuty, wisata belanja dan kuliner turut berkontribusi menorehkan capaian positif.

"Industri kreatif tenun memang besar. Namun, wisatawan juga menikmati beragam wisata belanja. Selain tenun, ada kuliner dan ini jumlahnya pasti maksimal," ujar Esthy.

:Kagum dengan Tenun Khas NTT, Dosen Asal Australia Belajar Menenun

Hal itu terbukti dari spending wisatawan yang cukup besar. Esthy menjelaskan, wisatawan mancanegara (wisman) memiliki kemampuan spending sebesar 1.240,22 dollar Amerika Serikat (AS) dan wisatawan nusantara (wisnus) Rp 800.000.

6 Hal Buruk yang Dilakukan Pendaki Saat Mendaki Gunung

Pendakian Menuju Gunung Semeru.

Mendaki gunung merupakan aktivitas yang dilakukan banyak orang untuk mengisi waktu libur. Terlebih ketika hari libur, gunung-gunung favorit seperti Prau dan Andong di Jawa Tengah hampir pasti dipadati para pendaki.

Dari pantauan KompasTravel hingga kini, para pendaki gunung banyak yang masih melakukan hal buruk ketika mendaki. Kelakuan buruk itu mungkin tetap dilakukan karena keterbatasan ilmu atau etika tentang mendaki gunung.

Berikut hal-hal buruk yang dilakukan pendaki saat mendaki gunung seperti dirangkum KompasTravel dari berbagai pemberitaan.

Mendaki gunung merupakan aktivitas outdoor atau luar ruangan yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perlu persiapan, mulai fisik, peralatan, hingga pengetahuan mengenai jalur agar pendakian berjalan dengan lancar.

Namun saat ini, ada banyak pendaki yang langsung memutuskan untuk mendaki gunung begitu saja hanya karena ajakan teman atau melihat postingan pendakian di media sosial. Mereka kemudian memulai pendakian tanpa persiapan yang matang.

Hal ini tentunya berisiko. Tanpa persiapan memadai, fisik tidak akan siap untuk mendaki sehingga bisa menimbulkan cedera atau kecelakaan. Selain itu, risiko tersesat juga semakin besar.

Sebagai sebuah aktivitas fisik, tentu mendaki gunung juga memerlikan setelan pakaian yang sesuai. Setelan pakaian yang nyaman tidak hanya membantu pendaki untuk nyaman bergerak, tetapi juga ketika menghadapi kondisi cuaca di gunung seperti panas dan dingin.

Tak sedikit pendaki sekarang yang mengacuhkan perihal setelan pakaian pendakian. Banyak yang masih mengenakan pakaian yang tak cocok untuk mendaki seperti celana jeans, jaket tipis, dan sepatu kasual.

Tentu setelan pakaian yang tak sesuai untuk mendaki membuat pendakian semakin berbahaya. Hal itu juga menyebabkan risiko kecelakaan semakin tinggi seperti hipotermia.

Tentu sepatu sekolah rawan membuat penggunanya terpeleset saat melewati jalut pendakian yang cukup licin dan tak melindungi kaki dari cedera.

Contoh lain adalah, mengatasi udara dingin di gunung tentu butuh jaket yang standar. Jaket dengan lapisan yang tipis jelas tidak akan mampu melindungi tubuh dari udara dingin.

Bercanda dengan kawan mendaki memang merupakan aktivitas yang mengasyikkan dalam pendakian. Selain agar semakin akrab, pendakian bisa jadi tidak terasa lelah jika diselingi dengan candaan bersama teman.

Namun, bersendau gurau dengan suara keras ketika berkemah pada malam hari, terutama jika ada tenda lain di sekitarnya. Itu karena bisa jadi pendaki di tenda lain sedang beristirahat.

Tentu berisik di tenda saat malam hari bisa mengganggu pendaki lain yang sedang beristirahat untuk mengusir lelah. Berisik bisa karena bercengkerama dan tertawa dengan suara keras, atau membunyikan musik dari smartphone keras-keras.

Selain itu, suara yang keras juga berpotensi mengganggu kehidupan satwa di gunung yang didaki.

Banyak pengelola basecamp pendakian yang melarang pendaki gunung membuat api unggun atau perapian, khususnya ketika musim kemarau. Hal itu karena perapian rawan membuat gunung mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Namun, pendaki terkadang tetap nekat membuat api unggun saat mendaki. Biasanya, alasan tujuan api unggun tak lain adalah untuk menghangatkan diri dari dinginnya udara gunung.

Api unggun juga berbahaya karena bara api bisa tertiup angin dan mengenai semak kering sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Saat mendaki bersama tim, idealnya anggota tim harus berjalan berdekatan. Tak boleh ada satu orang yang memisahkan diri dengan berjalan terlebih dahulu atau tertinggal di belakang. Hal itu agar semua anggota tim bisa selamat hingga sampai basecamp kembali.

Dari beberapa kasus kecelakaan mendaki gunung, salah satu faktornya adalah terpisah dari rekan pendakian. Hal itu menyebabkan tak terpantaunya pergerakan anggota tim.

Inilah salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan banyak pendaki. Mereka membuang sampah seperti properti foto seperti kertas, plastik bungkus makanan, mencoret-coret batu, dan lainnya.

Pendaki yang melakukan vandalisme seperti mencoret-coret di batu, pohon, papan penunjuk arah atau penanda pos, dan lainnya.

Mengintip Hotel Berbentuk Sarang Madu Raksasa di China

Hotel berdesain sarang madu di China timur

- Wisatawan domestik maupun mancanegara biasa menggunakan hotel sebagai pilihan tempat penginapan ketika mengunjungi suatu daerah wisata tertentu. Karenanya, pihak hotel kerap memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik agar wisatawan nyaman.

Selain itu, untuk membuat pengunjung atau wisatawan berkesan, pengelola hotel juga sering membuat inovasi baru dalam hal arsitektur hotel.

Tak terkecuali bagi sebuah hotel di kawasan Nnjing, ibu kota Provinsi Jiangsu di China timur. Di sana terdapat sebuah hotel baru dengan nama Nanjing Honeycomb Hotel yang dibangun oleh Shanghai Baoye Group.

Hotel tersebut dijuluki sebagai " honeycomb hotel" karena inspirasi desainnya berasal dari madu, kudapan khas daerah ini.

Dengan lebih dari 500 kamar, hotel ini telah dibangun di sebuah tambang dan di samping tebing di daerah pegunungan Laoshan. Jadi selain menginap, pengunjung bisa melakukan olahraga panjat tebing dan wahana rollercoaster yang nantinya menjadi bagian dari taman bertema Dragon Valley.

Hotel ini memiliki dua bangunan. Bangunan pertama memiliki 12 lantai, dan bangunan kedua memiliki 20 lantai dengan podium tiga lantai yang terhubung. Hotel juga dilengkapi hiasan kepala singa raksasa dengan tinggi 30 meter yang dipatahat di sebuah batu besar. Pahatan singa ini dibuat oleh 100 orang dalam waktu enam bulan.

Sementara itu, kota Nnjing yang terletak di bagian bawah Sungai Yangtze menawarkan warisan sejarah yang kaya dan mengesankan. Kota itu merupakan kota terbersih dan mendapat raihan best-looking cities di China.

Untuk bisa menginap di hotel sarang lebah ini, pengunjung musti bersabar karena baru buka sekitar akhir tahun ini.

Pemkab Bantul Akan Kembalikan Kejayaan Pantai Samas

Kawasan Pantai Samas di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, DI Yogyakarta.

Pemerintah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, berencana membangun jalan wisata yang menghubungkan antar-pantai untuk mengembalikan kejayaan Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, yang pernah populer pada medio 1990-an.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan, pemerintah segera membangun jalan wisata mulai dari Pantai Samas ke pantai wilayah barat. Total ada 8 pantai yang akan dilalui jalan sepanjang sekitar 4 km ini.

Untuk tahun ini akan dibangun jalan mulai dari Pantai Samas ke barat sekitar 550 meter.

"Untuk anggaran pembangunan jalan Rp 3,5 miliar untuk 550 meter. Nantinya akan ditambah lampu wisata," katanya acara peresmian gedung Tourist Information Center di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa, Pantai Depok, Yogyakarta, Selasa (18/6/2019).

Pembangunan jalur wisata ini juga untuk mengantisipasi pengoperasian JJLS ke depan. Alasannya, dikhawatirkan akan berbahaya jika wisatawan harus keluar masuk JJLS karena ke depan jalur tersebut diperkirakan akan ramai dan pengendara dengan kecepatan tinggi.

Khusus untuk Pantai Samas, pemerintah tahun ini akan membangun landscape dan lahan parkir. Pembangunan ini diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Pantai Samas yang menjadi salah satu pantai rujukan wisatawan ke Bantul sekitar pertengahan tahun 1990-an.

Selain itu, pembangunan ini sekaligus untuk mengubah pandangan Pantai Samas yang dikenal dengan portitusinya. Nantinya jika sudah dibangun, dan kembali dikunjungi wisatawan, wajah Pantai Samas berubah menjadi lebih baik. Perekonomian masyarakat juga meningkat.

Pemerintah Kabupaten Bantul juga berencana mengadakan kegiatan penunjang pariwisata. Sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan ke depannya.

"Harapan saya kejayaan Samas akan kembali lagi. Di sana ada laguna pengklik, ada konservasi penyu akhirnya sempat tersendat dan akhirnya beralih ke sisi barat. Bagi saya itu potensi yang lama tidak tergarap dengan baik. Mulai tahun ini mulai menggarap sama, dan tahun depan diusulkan ke pusat," kata Kwintarto.

Dari pantauan Kompas.com di Pantai Samas bangunan berjejer tidak tertata. Masyarakat membuka warung makan hingga kelontong. Tak banyak aktivitas pengunjung pada siang ini, jauh berbeda dengan Pantai Goa Cemara, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, yang terletak di sisi barat pantai Samas.

Di Pantai Goa Cemara pengunjung ada ratusan orang yang menikmati keindahan pantai. "Disini dulu ramai, ada pembuatan garam juga. Tetapi sekarang tidak ada. Saat akhir pekan pun tidak banyak pengunjung yang datang," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Menurut dia, saat ini sebagian besar penghuni rumah yang berdiri di atas tanah milik Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat ini bukan warga sekitar. Mereka pendatang dan menetap di Kawasan Pantai Samas, dengan berbagai kegiatan.

Salah seorang pengunjung Pantai Samas, Pradana (30) warga Yogyakarta, mengaku datang ke Pantai Samas hanya mampir sebelum ke Pantai Goa Cemara.

"Pantainya kurang tertata, jadi pemandangannya tidak maksimal. Bangunannya kumuh orang mungkin jadi malas ke sini," ucapnya.

Menengok Istana Pasir Tertinggi di Dunia, Ada di Jerman

Istana pasir tertinggi yang pernah dibuat, letaknya di Jerman.

- Ketika mengunjungi bibir laut dengan pasir pantai berlimpah, wisatawan yang mengunjungi pantai kerap melakukan berbagai aktivitas menyenangkan seperti berenang atau membuat istana dari pasir.

Namun, apa jadinya jika istana pasir hasil buah tangan wisatawan mencapai ketinggian lebih dari 17 meter?

Di Binz, Jerman, tepatnya di Pulau Reugen di Laut Baltik, ada kompetisi tahunan membuat istana dari pasir pantai yang bertajuk "Sand Sculptures Festival".

Untuk tahun ini, salah satu istana pasir karya seniman pasir bernama Thomas van Dungen didaulat menjadi istana pasir tertinggi yang pernah dibuat dengan rincian ketinggian 17,66 meter atau sekitar 57,94 kaki.

Tingkat kedetailannya pun bisa terbilang luar biasa, dengan pahatan seekor naga di kaki dan dinding kastil yang menjulang tinggi, persis seperti serial film Game of Thrones.

Istana yang telah dibuat sejak bulan Mei tersebut menumbangkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh kastil pasir di Duisburg, Jerman pada tahun 2017 dengan ketinggian 16,88 meter.


Kendati demikian, seperti istana pasir pada umumnya, bangunan ini tidak akan bertahan lama. Jika Kamu ingin melihat istana pasir raksasa ini, datanglah ke lokasi sampai November, sebelum bangunannya runtuh.

Tiket masuk untuk dapat melihat istana ini sebesar 8,50 euro atau sekitar Rp 137.000. Sementara untuk anak-anak, satu tiket dibanderol 5,50 euro atau sekitar Rp 88.500.

Kompetisi sandcastle ini telah menjadi agenda tahunan pada kalender sosial Binz sejak tahun 2010. Ketika penyelenggaraan akan mulai, para wisatawan berduyun-duyun untuk melihat patung pasir kreatif yang tersebar di sekitar pantai Binz.

Jerman memang terkenal dengan pantainya yang memiliki pasir pantai melimpah. Namun untuk kompetisi ini, penyelenggara menggunakan pasir pantai impor dari Belanda karena memiliki struktur yang mudah untuk dipahat.

Monday, November 11, 2019

Lampung Mulai Layani Penerbangan Internasional

Gubernur Lampung Ridho Ficardo meresmikan penerbangan internasional Citilink dari Bandara Internasional Radin Intan II Lampung menuju Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (4/5/2019).

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo memimpin penerbangan perdana internasional rute Bandara Radin Inten II-Kuala Lumpur International Airport Malaysia, Sabtu (4/5/2019).

Pesawat lepas landas dari Lampung pukul 08.45 WIB menggunakan pesawat Citilink A320 dengan pilot Capt. Heri Widianto.

Penerbangan menempuh waktu sekitar 1 jam 45 menit dengan ketinggian 3.600 kaki.

Sebanyak 180 penumpang penerbangan perdana ini berasal dari Pemerintah Provinsi Lampung, Kadin Lampung, BUMN, dan BUMD.

Menurut Gubernur Ridho Ficardo, penerbangan perdana ini amat penting dalam menguji kesiapan sarana dan kru darat.

"Penerbangan ini menjadi momentum bagi kemajuan Lampung dalam melayani rute internasional. Mulai sekarang, warga Lampung harus terbiasa dengan aturan internasional, karena di bagian bandara ini ada wilayah internasional," kata Ridho Ficardo dalam rilisnya pada Sabtu (4/5/2019).

Penerbangan internasional ini, sekaligus menuntaskan janji Ridho untuk membuka rute internasional dari Lampung.

Menurut Ridho salah satu misi kepemimpinannya adalah membuka konektivitas Lampung ke dunia internasional.

"Alhamdulillah, bukan hanya dari Lampung yang berminat terbang ke luar negeri, tapi maskapai asing seperti AirAsia dan Tiger Air sudah mendaftar ingin terbang ke Lampung," katanya.

Kepala Bandara Radin, Asep Kosasih Samapta, mengatakan beberapa regulasi penerbangan internasional yang harus dievaluasi adalah waktu kedatangan ke bandara yang minimal 2 jam sebelum terbang. Ini berbeda dengan penerbangan domestik yang hanya butuh waktu 30 menit sebelum terbang.

"Pemeriksaan dokumen rute internasional lebih lama karena harus melalui Imigrasi. Oleh karena itu, kami mengimbau penumpang agar dua jam lebih awal datang," kata Asep Kosasih.

Gunung Piramid dalam Ingatan Mereka yang Pernah Mendakinya...

Inilah Gunung Piramid di Pegunungan Argopuro di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, lokasi hilangnya Thoriq Rizki Maulidan, pendaki remaja asal Desa Sukowiryo Kecamatan Bondowoso.

Hilangnya Thoriq Rizky Maulidan, siswa SMP yang mendaki Gunung Piramid di Bondowoso, Jawa Timur, membuat perhatian publik tertuju pada gunung yang ada di kawasanPegunungan Hyang Argopuro itu.

Keinginan Thoriq melihatsunset di Gunung Piramid tak kesampaian. Setelah hilang lebih dari sepekan, Thoriq ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Menurut cerita rekannya, jejak Thoriq tak terlacak setelah kabut tebal datang saat mereka melakukan pendakian.

Seorang pendaki asal Desa Kembang, Dusun Salak, Tlogosari, Bondowoso, Jawa Timur, Rachmawati berbagi cerita tentang pengalamannya mendaki Gunung Piramid.

Ia mengatakan, Piramid terkenal dengan trek yang menantang, meski tak terlalu tinggi.

Rachmawati, yang biasa disapa Rara, mengatakan, ia mendaki Gunung Piramid bersama teman-temannya pada 9 September 2018.

Rara mengisahkan, pemandangan di Gunung Piramid sangat indah, dan membuat siapa saja yang menyambanginya ingin berlama-lama di sana.

Bagus banget. Rasanya saya ingin berlama-lama dan kembali lagi dan lagi ke Gunung Piramid, kata Rara, yang pernah mendaki sejumlah gunung, saat dihubungiKompasTravel, Sabtu (6/7/2019).

Namun, lanjut Rara, trek yang di Gunung Piramid memang menantang. Rara mengaku sempat tak menyangka ketika melihat trek dan kondisi medan Gunung Piramid.

Ketika itu kami berlima kaget dengan trek yang disuguhkan karena di pikiran kami saat itu Gunung Piramid tidak begitu tinggi hanya sekitar 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ternyata kanan kiri jurang, yang jika salah melangkah bisa-bisa kami hanya kembali nama, cerita dia.

Lokasi Gunung Piramid berada di tengah, diapit Gunung Salak, Gunung Kerincing, dan Gunung Saeng.

Dari gunung ini, pemandangan pegunungan lain di sekitarnya terlihat elok.

Catat! Promo Pilpres 2019 di Gerai Makanan dan Minuman (1)

Ilustrasi diskon

Pesta demokrasi lima tahunan akan digelar melalui Pemilihan Umum (Pilpres) pada 17 April 2019. Pada tanggal tersebut seluruh masyarakat Indonesia akan diberi kesempatan memilih presiden, wakil presiden, anggota DPR-RI, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten atau Kota, dan anggta DPD.

Untuk membuat pesta demokasi ini semakin meriah, beberapa gerai makanan dan minuman menawarkan discount atau potongan harga bagi pelanggannya yang menggunakan hak pilihnya.

Berikut daftar gerai makanan dan minuman yang mengadakan promo Pei.

Holland Bakery menawarkan potongan harga 20 persen untuk semua produk yang di jual di gerai-gerai di seluruh Indonesia. Pelanggan cukup menunjukkan jari bertinta kepada kasir, kemudian harga produk akan dipotong.

Promo ini hanya berlakupada tanggal 17 April 2019 saja dan tidak dapat digabung dengan promosi lainnya. Promo juga tidak berlaku untuk pembelian produk Holland Bakery melalui aplikasi pesan antar dan website. Promo juga berlaku selama persediaan masih ada.

Lara Djonggrang & La Bihzad Bar yang beralamat di Jalan Teuku Cik Di Tiro, Jakarta Pusat menawarkan menu pisang goreng Raja Dhalu gratis untuk pelanggan yang menggunakan hak suaranya.

Melalui instagram @lara_djonggrang, menu gratis ini hanya tersedia pada pukul 11.00 hingga 23.00 WIB. Pelanggan harus menunjukkan jari bertinta kepada kasir dan akan langsung mendapatkan pisang goreng gratis.

Bagi Anda yang menggunakan hak pilih pada 17 April mendatang, Anda akan mendapatkan harga spesial yaitu Rp 17.000 untuk pembelian Shirokoffee dan Bolognaise Spaghetti.

Promo ini berlaku selama persediaan masih ada dan belum termasuk biaya pajak dan service.

Tersedia teh tarik gratis di Teh Obeng Cafe bagi Anda yang menggunakan hak pilih pada 17 April mendatang. Anda cukup menunjukkan jari bertinta kepada kasir dan akan mendapatkan segelas teh tarik gratis.

Tersedia paket Black Sesame Pancake with Ice Cream dan Teh Tarik dengan harga Rp 17.888 bagi Anda pelanggan May Star Restaurant yang menggunakan hak pilih. Semula paket ini harganya mencapai Rp 72.000.

Anda cukup menunjukkan jari bertinta kepada kasir dan dapat menikmati menu paket ini. Promo ini tak berlaku untuk makanan yang dibawa pulang.