- Baru-baru ini jagad dunia maya dihebohkan dengan curhatan seorang turis asal Thailand, Jirote Wangcharoen.
Dalam unggahannya di Facebook, Jirote menuliskan pengalamannya mengenai tarif transportasi yang sangat mahal saat melakukan perjalanan ke kawasan Bromo, Jawa Tengah, pada pertengahan Juni lalu.
Mendengar hal ini Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tampak terkejut.
"Oh kapan, kapan itu?" ujar Menpar pada KompasTravel di Gedung Kementerian Pariwisata RI, Kamis (4/7/2019).
Di sela obrolan KompasTravel dan Arief, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Saktimengatakan pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.
"Oh kami sudah pantau itu, sudah diselesaikan tingkat lokal," sebutnya.
"Gak menarik itu. Satu orang jangan. Ini negara kita lho," lanjutnya.
Meski demikian baik Arief maupun Guntur tak memberikan penjelasan lebih lanjut.
KompasTravel telahmencoba menghubungi pihak Dinas Pariwisata Probolinggo, namun pejabat setempat pun tak mau mengomentari pengalaman tak mengenakkan turis ini, dan meminta untuk menghubungi pihak lain yang disebut lebih berwenang.
Adapun dalam unggahannya, turis tersebut mengaku terkejut karena dikenakan harga tinggi untuk tarif transportasi dari Probolinggo menuju Bromo yaitu sebesar Rp 550.000. Harga ini sudah diturunkan dari penawaran semula yaitu sebesar Rp 600.000.
Menurut Jirote, tarif ini sangat mahal karena jika menggunakan transportasi online tarif maksimal hanya Rp 300.000.
Ia pun tak mengambil tawaran itu dan kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, ia kembali dihalangi dan akhirnya menyatakan bahwa ia akan menginap di Probolinggo
No comments:
Post a Comment