Goa Batu Cermin merupakan salah satu destinasi wisata yang
wajib Anda kunjungi saat berlibur di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Terletak di Desa Batu Cermin, kawasan wisata ini tak begitu jauh dari Bandara
Internasional Komodo.
Di Goa Anda akan menemui berbagai fosil biota laut dan relief Bunda Maria
di dinding-dinding guanya.
Goa yang memiliki panjang sekitar 200 meter ini memiliki banyak lorong yang
dipenuhi stalaktit dan stalakmit indah yang masih terus tumbuh.
Beberapa saat yang lalu Kompas.com bersama para memenang liburan gratis ke
Labuan Bajo dari Cordelas Hotels & Alfa Resort berkesempatan menyambangi
Gua Batu Cermin.
Untuk menuju ke pintu masuk gua, kami harus berjalan sekitar 200 meter dari
pintu masuk kawasan. Sesampainya di pintu goa, ada sebuah tangga permanen
yang sengaja dibangun untuk memudahkan wisatawan menuju mulut goa.
Sebelum masuk kedalam gua ada berbagai spot menarik yang dapat Anda
gunakan untuk berfoto.
Memasuki goa, kami harus melintasi akses masuk yang cukup sempit. Penggunaan
helm sangat dianjurkan untuk mencegah kepala Anda terbentur batuan gua yang
lancip.
Tak hanya itu, Anda juga harus membawa lampu karena kondisi di dalam
gua yang teramat gelap.
Sesampainya di dalam goa pemandu wisata kami mengajak kami mendekati salah
satu sudut gua. Ternyata di bagian langit-langit goa ada fosil penyu yang
menempel hingga menyatu dengan batuan goa.
Keberadaan fosil-fosil biota laut ini disebut sebagai bukti bahwa pada zaman
dulu goa ini berada di dalam laut.
Berjalan lebih dalam kami dikejutkan dengan penampakan relief menyerupai
patung Bunda Maria di dinding goa bagian atas.
Relief tersebut berwarna putih, sangat kontras dengan warna batuan di
sekitarnya.
Menurut pemandu wisata kami Ronny Emilianus, patung tersebut muncul secara
alami atau bukan buatan manusia yang proses pembetukannya tak dapat
dijelaskan. Relief Bunda Maria ini akhirnya menjadi daya tarik wisatawan.
Menurut catatan sejarah, goa ini ditemukan pertama kali oleh seorang misionaris
sekaligus arkeolog asal Belanda yang bernama Theodore Verhoven pada tahun
1951.
Goa ini kemudian disebut gua batu cermin karena terdapat banyak celah di goa
yang memudahkan cahaya matahari menembus bagian dalam goa.
Bagaimana, tertarik menyambangi Gua Batu Cermin?
No comments:
Post a Comment