Friday, October 18, 2019

Menengok Bisnis Lapak Angpao Musiman di Tangerang

Lapak pernak-pernik Imlek serbamerah di kawasan Pasar Lama, Tangerang, Banten.

Denyut aktivitas kawasan Pasar Lama, Tangerang, Banten ibarat tak pernah berhenti, siang dan malam. Malah, akhir-akhir ini Pasar Lama semakin ramai oleh keberadaan para pedagang pernak-pernik Imlek.

Jelang Imlek, kawasan-kawasan pecinan di sekitar Ibu Kota memang diramaikan oleh para pedagang pernak-pernik musiman. Uniknya, di Pasar Lama, kebanyakan dari mereka datang jauh-jauh dari Kuningan, Jawa Barat.

Berdasarkan pemantauan KompasTravel sejak Selasa (29/1/2019) siang, terdapat sekitar 20 lapak pernak-pernik Imlek di kawasan ini. Abah Pendi (63), salah seorang pedagang, malah mengklaim kalau terdapat lebih dari 30 lapak. Semuanya berasal dari Kuningan.

Ibaratnya kita mah sekampung, lain desa satu kecamatan lah. Yang dagang di sini nggak ada orang lain, anak-anak saya, keponakan saya, pokoknya satu kakek semua, ujar Abah Pendi.

Ketika disambangi KompasTravel, lapak Abah Pendi tengah dijaga Yayan (31), menantunya. Lapak itu dipenuhi aneka angpao, sejenis rumbai-rumbai, layangan, hingga lampion. Hampir seluruhnya berwarna merah, dihiasi dengan figur binatang babi karena Imlek nanti merupakan peralihan ke Tahun Babi.

Yayan cukup sibuk melayani pembeli yang selalu menawar harga. Kesibukan tersebut mereda ketika Abah Pendi menunjukkan batang hidungnya.

Dulu mah memang saya sendiri, cuma karena sekarang sudah tua jadi butuh bantuan, kecapekan, tutur Abah Pendi.

Abah Pendi mengaku telah berjualan pernak-pernik Imlek di sekitar Glodok dan Muara Karang, Jakarta sejak 1973. Saat itu, ia belum menggunakan modal sendiri, sehingga wajib menyetor setoran modal kepada bosnya yang berasal dari Medan.

Selain itu, jumlah dagangannya dulu sangat sedikit. Ia berjualan dengan cara menenteng dagangan seperti penjaja cangcimen (kacang, kuaci, permen) di bus antarkota.

Dulu waktu (zaman) Pak Harto enggak bebas. Jadi dagang angpaonya juga sedikit. Sebetulnya jualan angpao saja enggak boleh, kalau ketahuan disita, kenangnya.

No comments:

Post a Comment