Menguatnya dollar Amerika Serikat terhadap rupiah membuat bujet perjalanan menjadi lebih berat bagi para pejalan. Pilihannya ada dua, wisata di dalam negeri atau berwisata ke luar negeri dengan mata uang yang setara atau lebih murah dari Rupiah.
Alternatif wisata di dalam negeri juga kian menantang karena harga tiket pesawat yang masih belum stabil, malah cenderung tinggi. Alhasil ketika ada tiket promo ke luar negeri biasanya diborong oleh wisatawan.
Saat sebuah maskapai memberi promo khusus ke Nepal, tanpa berpikir panjang saya langsung membeli tiket itu. Nepal memang sudah lama menjadi impian saya.
Sselain terkenal dengan Pegunungan Himalaya, negara ini terkenal unik lantaran budaya dan banyak situs sejarah yang diakui UNESCO. Nepal yang penduduknya mayoritas Hindu dan Buddha juga memberi pandangan akan kehidupan beragama di sana.
Inilah kisaran bujet wisata di Nepal, melalui perjalanan yang saya lakukan pada Mei 2019. Saat itu, nilai tukar 1 rupe Nepal sama dengan 125 rupiah Indonesia.
Maskapai dari Jakarta yang berangkat ke Kathmandu harus transit terbelih dahulu. Transit via Kuala Lumpur ada Malindo Air dan Malaysia Airlines, sedangkan transir via Bangkok ada Thai Airways, dan transit via Singapura ada Singapore Airlines atau Silk Air.
Sebenarnya ada Air Asia yang melayani rute Jakarta-Kathmandu tetapi rute ini resmi tidak beroperasional pada akhir 2018. Saya membeli tiket promo Malindo Air, Rp 4 juta pulang pergi Jakarta-Kathmandu. Harga tersebut sudah termasuk bagasi, makanan, dan pajak.
Bus dan taksi jadi andalan saat berwisata ke Nepal. Bus mudah ditemui di ibu kota Nepal, Kathmandu. Namun harus rajin bertanya jurusan bus kepada warga lokal, lantaran tidak ada papan penanda dalam huruf alfabet yang ada dalam huruf Devanagari. Tarif bus di Nepal tergantung jarak Anda naik dan turun.
Untuk wisatawan kelompok, taksi mungkin lebih mudah. Taksi di Nepal berukuran lebih kecil dari Jakarta dengan maksimal penumpang tiga orang.
Tarif taksi di Nepal 50 persen lebih murah dari taksi di Jakarta. Taksi di Nepal juga tidak menggunakan argo, lakukan kesepakatan di awal dengan tawar menawar dengan supir taksi.
Makanan di Nepal sungguh beragam. Jika ingin murah, makanlah di warung makan yang banyak warga lokal.
No comments:
Post a Comment