TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan tengah gencar mengembangkan pariwisata halal. Bersama awak media lainnya yang ikut dalam Taiwan Familiarization Tour pada Selasa (5/3/2019), KompasTravel mengunjungi Hui Guan, restoran halal dengan cita rasa Suku Uighur Cina, di Ibu Kota Taiwan.
Pemiliknya, Li Hai Rung merupakan perempuan Uighur asal Ninxia, utara Cina. Ia membuka restoran ini pada 2005 silam. Li Hai Rung mengaku hingga kini, hanya restorannya yang menyajikan masakan asli Uighur di Taipei.
"Saya sendiri adalah seorang muslim. Taiwan bukan negara muslim, di sini tidak banyak muslim, jadi saya buka restoran ini untuk orang-orang muslim yang ada di Taiwan," kata Li Hai Rung ditemui di restorannya, Selasa lalu.
Siang itu, Li Hai Rung menyajiikan oseng-oseng telur, ikan tim, sayur tumis, kepiting goreng, dan sup ikan. Sekilas, rasa masakan yang disajikan mirip dengan selera Indonesia yang menonjolkan rasa pedas, asin, dan gurih.
Gaya masakannya berbeda dengan masakan Cina yang biasa dikenal dengan bumbu sederhana. Li Hai Rung mengaku masakan dengan cabai memang menjadi ciri khas masakan dari Ninxia.
"Kalau makanan khas Ninxia itu asin, berminyak, dan pedas. Tiga itu," kata dia.
Namun menu yang disajikan ke rombongan siang itu sebenarnya bukan otentik Ninxia. Sebab, di Ninxia masakan berbahan baku hewan laut tidak populer. Ninxia yang terletak di utara-tengah Cina jauh dari laut. Masyarakat Uighur yang bermukim di Ninxia sehari-hari makan daging hewan ternak seperti sapi dan kambing.
"Di sini yang lebih khas sebenarnya sate-satean, seperti kebab tapi dengan bumbu jinten," ucapnya.
Sejak berdiri 14 tahun lalu, Li Hai Rung mengaku tak banyak pengunjung yang makan di restorannya. Pasalnya, selain masakannya yang terbilang unik di Taiwan, tak banyak juga warga muslim di Taipei.
"Kebanyakan restoran muslim di Taiwan tidak bagus usahanya. Pendapatannya kurang karena jarang pengunjung," kata dia.
Li Hai Rung jarang mendapat pengunjung warga lokal. Ia lebih sering melayani rombongan turis. Seminggu, ia biasanya menerima tiga hingga empat grup berisikan 10 sampai 20 orang.
No comments:
Post a Comment