Saturday, July 27, 2019

Embun Upas di Bromo Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Pengunjung mengambil gambar hamparan pasir yang diselimuti empun upas dengan gawai miliknya di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019). Fenomena embun upas tersebut disebabkan penurunan suhu yang mencapai 0 derajat celcius pada malam hari.

Fenomena frost atau embun upas di Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) menjadi salah satu daya tarik meningkatkan kunjungan wisatawan.

Pasalnya fenomena tersebut sangat langka dan membuat wisatawan penasaran untuk melihat butiran salju di lautan pasir berbisik gunung yang eksotis itu.

" Embun upas dilaporkan terlihat di sejumlah titik di antaranya Resort Ranupani dan Ranu Kumbolo di jalur pendakian Gunung Semeru, Bukit Penanjakan dan lautan pasir berbisik Gunung Bromo," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat saat dihubungi dari Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (2/7/2019).

Menurutnya fenomena embun upas di kawasan TNBTS tersebut terjadi sejak 16 Juni 2019 karena memasuki musim kemarau dan suhu udara pada malam hari bisa mencapai nol derajat celsius.

Embun upas di Cemoro Lawang dan lautan pasir Gunung Bromo terlihat pada 17 Juni 2019 karena suhu di kawasan itu berkisar 10 hingga 12 derajat celsius pada siang hari.

"Sedangkan frost di kawasan Penanjakan dilaporkan pada 18 Juni 2019 dengan suhu mencapai 5 hingga 10 derajat celsius. Jika malam hari, suhu di puncak bukit yang biasanya dijadikan tempat melihat matahari terbit itu mencapai 0 derajat celsius," tuturnya.

Sarif menjelaskan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo selama Juni 2019 mengalami peningkatan karena memasuki musim libur Lebaran dan dilanjutkan dengan liburan sekolah.

Kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 94.000 orang dengan rincian 92.800 wisatawan nusantara dan 1.200 wisatawan mancanegara.

"Dengan embun upas di lautan pasir juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang penasaran akan fenomena langka musim kemarau di Gunung Bromo tersebut, sehingga tidak jarang wisatawan yang mengabadikan momen tersebut," katanya.

Berdasarkan data Balai Besar TNBTS, lanjut Sarif, jumlah kunjungan wisatawan selama Juni 2019 meningkat tajam dibandingkan pada Mei 2019 yang tercatat sebanyak 53.000 wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Kami imbau wisatawan untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk tidak mendekat ke kawah aktif Gunung Bromo dengan radius 1 kilometer yang merupakan batas aman," ujarnya.

Ada tiga jalur untuk menuju kawasan Gunung Bromo yakni melalui pintu masuk Cemorolawang Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Wilayah Tengger Laut Pasir, pintu masuk RPTN Wilayah Gunung Penanjakan, dan pintu masuk Coban Trisula RPTN Wilayah Coban Trisula.

Gunung Bromo yang memiliki keindahan eksotis saat matahari terbit (sunrise) menjadi salah satu obyek wisata favorit dan andalan di Jawa Timur.

Tak hanya wisatawan domestik berkunjung ke Bromo, namun wisatawan mancanegara juga tertarik untuk melihat sunrise dari puncak gunung.

No comments:

Post a Comment